Latest News

Tuesday, September 26, 2017

Meninggalkan Tuhan untuk Tuhan

Dimanakah Tuhan dapat ditemukan? Belakangan ini rasanya umat hanya menemukan Tuhan di tempat tidur, di ruang berdoa, di gereja dan di bank. Kok begitu? Soalnya sulit mendapatkan orang yang merespon ketika ditawari untuk berkarya untuk orang lain, bahkan ketika itu untuk umat gereja sendiri. Orang sekarang lebih suka berdoa pribadi dan mentransfer uang ke rekening ketimbang berlelah-lelah mencari domba yang hilang atau berkontak dengan umat agama lain untuk menjalin hubungan baik dan saling pengertian. Padahal makin kita menutup diri, rasa takut dan cemas makin merajalela, frustrasi dan keraguan makin membludak.

Bacaan pertama sangat relevan dengan kondisi umat Katolik yang saat ini minoritas di negara Indonesia. Bangsa Israel saat itu pun merupakan bangsa jajahan, minoritas, budak. Akan tetapi kasih Allah tidak habis-habisnya bagi mereka. Mereka dicintai oleh bangsa penjajah, bahkan mendapat kesempatan untuk mendirikan rumah Allah. Bangunan-bangunan gereja dimana kita berkumpul sekarang adalah juga hasil cinta Allah kepada para pejuang Katolik di masa lampau. Bangunan ini tidak didirikan hanya dengan mengirimkan uang, melainkan melalui negosiasi dan diskusi yang menghasilkan kasih dari umat yang mayoritas. Di dalam era yang rawan intoleransi ini seharusnya kita belajar lagi dari sesepuh-sesepuh kita yang percaya akan kasih setia Allah untuk melindungi umatNya.

Lebih lagi dalam bacaan Injil, Yesus memberikan �tenaga� dan �kuasa� pada para muridNya untuk mewartakan tanpa modal duniawi (tongkat, bekal, roti, uang). Tenaga dan kuasa yang sama juga diberikanNya pada kita untuk mewartakan Injil di sekeliling kita yang penuh dengan masyarakat yang tidak kenal dan percaya Kristus, serta mereka yang telah hilang dari persekutuan jemaat kita.


Hari ini pula adalah hari peringatan wajib St. Vinsensius de Paul, yang spiritualitasnya mendorong terbentuknya yayasan Vincentius yang menaungi beberapa panti asuhan di Jakarta. St. Vinsensius pernah menasihati suster-suster Puteri Kasih demikian: �Bila Suster terpaksa meninggalkan doa untuk melayani orang miskin, jangan cemas, karena itu berarti meninggalkan Tuhan untuk berjumpa lagi dengan Tuhan dalam diri orang miskin�. Ungkapan terakhir ini dapat diringkas: �Meninggalkan Tuhan untuk Tuhan.� Mari kita meninggalkan Tuhan yang kita temui di ruang pribadi kita, dan bertemu dengan Tuhan di masyarakat.


-----------
Rabu, 27 September 2017
PW S. Vinsensius de Paul, Imam
Rabu pekan biasa XXV
Bacaan 1: Ezr 9:5-9

Bacaan Injil: Luk 9:1-6

No comments:

Post a Comment

Tags