Latest News

Tuesday, September 5, 2017

Andy, Sahabat Yesus

Di Milaor Camarine Sur, Filipina, ada seorang bocah kelas 4 SD bernama Andy yang selalu menemui Yesus di gereja sepulangnya dari sekolah, walaupun untuk itu ia harus menyeberang sebuah jalan raya yang ramai dan berbahaya. Tindakan ini diperhatikan oleh seorang pendeta yang kemudian mengantarkannya menyeberangi jalan. Andy selalu curhat dengan Tuhan Yesus di gereja, baik tentang ujiannya ataupun tentang keluarganya, ataupun hal-hal lainnya. Ia juga sering memperhatikan kebutuhan orang lain dalam doanya, seperti banyak orang kesusahan karena musim paceklik.

Suatu hari sang pendeta jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Kepengurusan gereja diserahkan pada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan orang lain. Ketika Andy datang ke gereja dan berusaha menyapa Tuhan, keempat wanita itu memarahi dan mengusirnya keluar. Padahal saat itu Andy ingin memberikan hadiah pada Tuhan Yesus. Akhirnya Andy terpaksa menyeberang seorang diri. Tiba-tiba sebuah bis melaju kencang dari tikungan yang tajam. Andy yang sedang sibuk melindungi hadiah untuk Tuhan Yesus dalam sakunya tidak melihat datangnya bis itu dan tertabrak. Andy tewas seketika. Orang-orang segera mengerumuni tubuh itu. Tiba-tiba entah dari mana seorang berjubah putih dengan wajah lembut datang dan memeluk bocah itu. Ia menangis, mengambil hadiah dalam saku baju Andy, berdiri dan membawa pergi tubuh si bocah.

Pada malam Natal, sang pendeta baru mendengar kabar dukacita itu. Segera ia berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan kisah menakjubkan itu. Ayah dan ibu Andy bercerita bahwa seorang pria berjubah putih membawa jasad Andy ke rumah. Kata mereka, pria itu tampak sangat berduka, dan sebelum ia pergi, ia membisikkan kepada Andy, "terimakasih untuk kadonya. Aku akan berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku."


Iman dalam Kristus Yesus, kasih terhadap semua orang kudus, dan pengharapan yang didengar dalam Injil yang disediakan bagi kita di sorga adalah 3 hal yang disebutkan Paulus dan menjadi sumber pemberitaan Injil ke seluruh dunia. Yesus pun di dalam pemberitaan Injilnya mencerminkan hal yang sama. Ia menunjukkan imanNya, kasihNya dan menawarkan pengharapan bagi semua orang terutama mereka yang sakit. Andy dalam kisah di atas juga mewartakan Injil secara sederhana melalui iman pada sahabatnya, Yesus, kasihnya pada orang-orang lain di sekitarnya, serta pengharapan yang eksplisit dalam doa-doanya. Dengan demikian Injil akan secara efektif diwartakan kepada siapapun yang bertemu dengan kita. Mari kita mewartakan kabar sukacita kita dengan iman, kasih dan pengharapan.

-----------------------
Rabu, 6 September 2017
Orang Kudus: Bonaventura dari Forli
Bacaan 1: Kol. 1:1-8;
MT: Mzm. 52:10,11;
Bacaan Injil; Luk. 4:38-44
warna liturgi: Hijau

No comments:

Post a Comment

Tags