Latest News

Tuesday, September 12, 2017

Si Mulut Emas

St. Yohanes Krisostomus adalah salah satu bapa gereja yang dihormati karena khotbah-khotbahnya, sampai-sampai ia dijuluki si Mulut Emas. Ia sangat disukai di Antiokhia, namun dipaksa untuk menerima jabatan uskup Konstatinopel yang membuatnya berada dalam posisi berbahaya. Sebagai seorang Uskup Agung, St. Yohanes  mengasihi semua orang dan berusaha merangkul semua kalangan. Walau demikian ia tidak pernah kehilangan ketegasannya. Ia tidak pernah ragu untuk menegur mereka yang berbuat salah;  bahkan ratu sekalipun.  Sebuah tegurannya kepada Ratu  Eudoxia, istri dari Kaisar Arcadius, karena gaya hidup yang amat mewah dan sangat boros membuat ratu membencinya. Ratu lalu bekerjasama dengan orang-orang yang memusuhi sang uskup agung sehingga ia kemudian dijatuhi hukuman pengasingan dan diusir dari Konstantinopel pada tahun 403 dan sekali lagi pada tahun 407. Dalam perjalanannya menuju ke tempat pembuangan kedua, ia wafat karena sakit.

St. Yohanes Krisostomus sungguh mempraktekkan ajaran St. Paulus dalam bacaan pertama yaitu �Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi,� serta selalu memperhatikan Sabda Bahagia Yesus sendiri dalam bacaan Injil. Ini semua tampak dari caranya yang tak pernah gentar dalam menghadapi bahaya, melainkan terus berkhotbah dan  membenahi praktek-praktek tak benar.

Mari kita teladani cara hidup St. Yohanes Krisostomus yang selalu takut pada Tuhan dan tidak takut pada dunia.


--------------
Rabu, 13 September 2017
Peringatan Wajib: St. Yohanes Krisostomos
Bacaan 1: Kol. 3:1-11
MT: Mzm. 145:2-3,10-11,12-13ab
Bacaan Injil; Luk. 6:20-26

warna liturgi: Putih

No comments:

Post a Comment

Tags