Latest News

Tuesday, September 19, 2017

Semak Duri yang Menghasilkan Mawar

Alphonse Karr pernah menulis: Mari kita berusaha melihat dari sisi baiknya. Kamu mengeluh karena melihat semak mawar yang berduri. Aku bersyukur pada Tuhan bahwa semak duri itu menghasilkan mawar.

Bergelut dan melayani anak-anak remaja membuatku merasa bahwa mereka kurang dimengerti, kurang diapresiasi, dan kurang dilihat sisi positifnya. Memang tidak dapat disalahkan juga orangtuanya yang mungkin sudah lelah sehabis bekerja, dan kesulitan mereka untuk mengkomunikasikan apa yang mereka rasakan dan inginkan. Kesalahpahaman ini bukan hanya milik orang jaman sekarang namun juga dari jaman ke jaman. Banyak anak-anak dicap �nakal�, �kurang bertanggungjawab�, �kurang disiplin�, �tak bisa diatur�, �tak tahu berterimakasih�, dan seringkali itu benar. Sayangnya orang-orang dewasa ini menjadi terpaku dengan kata-kata itu tanpa melihat potensi mereka, usaha perubahan yang telah mereka lakukan, niat mereka yang tulus walaupun caranya salah. Menjadi pelayan bagi anak-anak remaja ini sangatlah menyenangkan karena kita bisa bersyukur pada Allah ketika melihat mereka berubah dari remaja menjadi orang Katolik yang baik. Dan terkadang perubahan itu begitu total, seperti mawar yang tumbuh dari semak berduri.


Manusia selalu suka mengkritik dan jarang puas dengan apa yang dimilikinya. Dalam bacaan Injil Yesus mengingatkan agar kita menerima hikmat apapun bentuknya, karena hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya. Bila kita terus mengkritik, maka kita tidak akan pernah menerima hikmat. Hikmat muncul ketika kita mampu untuk menerima perbedaan. Thomas a Kempis menulis  dalam buku Mengikuti Jejak Kristus: �bersabarlah dengan kekurangan-kekurangan orang lain karena orang-orang lain pun harus bersabar menanggung kekurangan-kekurangan kita yang sangat banyak.�


-------------------
Rabu, 20 September 2017
Peringatan Wajib St Andreas Kim Taegon, Paulus Chong Hasang
Bacaan 1: 1Tim. 3:14-16
MT: Mzm. 111:1-2,3-4,5-6
Bacaan Injil: Luk. 7:31-35

warna liturgi Merah

No comments:

Post a Comment

Tags