Latest News

Thursday, July 30, 2015

Pemimpin Yang Bijaksana






Kiranya semua Raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya! (Mazmur 72 : 11)

Raja (jaman sekarang disebut para pemimpin politik dari presiden sampai kesemua staf pemerintahan) adalah hamba Allah. Kuasa yang mereka pikul bukan berasal dari diri mereka sendiri, juga buka dipercayakan oleh rakyat. Kuasa itu adalah karunia yang Tuhan percayakan. Oleh Karena itu tugas mereka bukanlah melanggengkan kuasa yang mereka miliki, bukan juga mementingkan segolongan orang, tetapi memberlakukan kehendak Allah terutama prinsip moral dari berbagai bidang kehidupan bermasyarakat dan berpolitik.

Mazmur 72 merupakan doa sulaiman bagi putranya, yang akan meneruskan taktah Israel. Harapan Sulaiman bagi raja baru ini, ialah agar ia akan memerintah bangsanya dengan bersandarkan hukum Allah, sehingga keadilan di tegakkan. Raja yang mengagungkan hukum akan bertindak adil. Ia akan membela rakyatnya yang tertindas dan miskin. Sebaliknya, para penjahat, koruptor dan pembuat onar dihancurkanya. Keadilan dalam memimpin akan membawa kesejukan dan damai sejahtera kepada rakyatnya. Rakyat pasti akan mendukungnya dengan utuh, oleh karena raja dekat dengan mereka.

Selain itu, telinga Raja terbuka pada jeritan orang yang membutuhkan pertolongan. Singkatnya raja mengapdikan hidupnya untuk menghantar rakyat menuju hidup yang lebih baik. Itu sebahnya pada masa pemerintahannya, kemakmuran dan kesentosaan dinikmati oleh semua orang. Raja yang demikian ini akan dikenang, nama Tuhan akan dipermuliakan, semua bangsa datang untuk mengenal dan menyembah Dia. Doa untuk pemimpin harus sesuai dengan panggilan dan tanggung jawab pemimpin di hadapan Allah dan rakyat yang dipimpinnya, bukan untuk kepentingan pemimpin itu sendiri.

Tentu saja kita sangat merindukan pemimpin seperti yang disebutkan pemazmur ini. Mungkinkah itu bisa menjadi kenyataan di Negara kita Indonesia ini? Tanpa menghakimi, mungkin masih jauh dari harapan kita apabila harapan Tuhan. Tugas kita adalah mendoakan para pemimpin kita agar mereka memiliki takut akan Tuhan sebagai dasar hidupnya, dan sikap adil sosial dalam pengabdianya bagi bangsa dan Negara Indonesia. Amin 

Sumber: Renungan Harian HKBP Mendekat Kepada Allah Edisi No. 1 tahun 2013

Yohanes 6:24-35 | Akulah Roti Hidup



Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 6:24-35
�Akulah roti hidup� � demikianlah Tuhan Yesus menyatakan diriNya kepada orang banyak yang mencariNya. Yesus menyatakan pikiran mereka untuk mengikutNya semata-mata hanyalah karena mereka telah keyang dari roti yang diberikanNya melalui mujizat (Yoh.6:26). Kedatangan mereka bukan untuk mengenal Yesus lebih jauh, namun hanya supaya dapat melihat dan menikmati lagi roti dari mujizat Tuhan Yesus.

Dari sikap orang-orang yang mencariNya, Yesus memberikan solusi atas pikiran mereka yang sesat itu, yaitu supaya mencari roti kehidupan, yang terkandung di dalamnya kekekalan, tidak lapar dan haus lagi. Roti hidup itu datangnya dari sorga, sebagaimana Tuhan memberikan Manna kepada bangsa Israel di Padang gurun, dan Roti Hidup itu sekarang telah datang ke dunia memberikan kepuasan dan kelegaan kepada setiap orang yang mau mengikuti dan percaya kepadaNya.

Pangan merupakan kebutuhan pokok kita. Setiap hari kita memerlukan makanan. Sehingga kita harus menyadari bahwa sesungguhnya roti adalah tanda ketergantungan manusia kepada Allah. Sebab segala sesuatunya adalah berasal dari Tuhan. Namun Tuhan Yesus menyatakan pada kita bahwa ada yang lebih penting untuk kita miliki selain dari roti yang mengenyangkan itu, yakni roti hidup. Makanan yang kita konsumsi sehari-hari tentunya membuat kita kenyang, namun tidaklah bertahan lama, sebab setelahnya kita akan kembali lapar. Tidak demikian dengan roti hidup, yang dapat mengenyangkan dan melegakan kita sampai selama-lamanya. 

Yang mau kita cari bukanlah rotinya, tetapi sumber dari roti itu berasal. Permasalahannya adalah siapa yang menjadi sumber hidup kita. Sehingga orang yang percaya kepada Yesus sebagai roti kehidupan tidak asal hidup, asal makan. Tetapi memiliki visi yang jauh kedepan, bahwa kita akan bersama-sama dengan Sumber Kehidupan itu selamanya.

Maka motivasi hidup kita harus jelas, kita bekerja bukan hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan sejengkal perut, namun Tuhan Yesus mengatakan: �Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal..� (Yoh. 6:27). Konsep kerja orang Kristen jauh lebih sekedar memenuhi kebutuhan fisik, tetapi Tuhan mau kita bekerja atas dasar iman kepada Tuhan yang memberikan kebutuhan kehidupan kita. Tujuan kehidupan yang sesungguhnya bukan mencari hidup yang akan binasa, tetapi hidup yang kekal. 
Hidup manusia tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan fisik saja, sebagaimana yang kita ketahui bersama tidak ada yang dapat mempertahankan kekekalan kehidupan secara daging, namun Yesus menyadarkan kita untuk memperhatikan kehidupan jauh ke depan bahwa ada hidup yang abadi dan itu hanya dapat dimiliki oleh orang yang percaya kepada Kristus.

Gambaran akan hal ini sangat jelas terlihat dari pikiran dai umat Israel ketika Tuhan menurunkan Manna dan burung puyuh kepada mereka. Pikiran mereka yang duniawi condong pada sungut-sungut dengan tidak memandang masa depan. Sebab bagaimana mungkin mereka masih berpikiran tentang �kuali yang berisi daging dan makan roti sampai kenyang�, bahwa di Mesir mereka dapat merasakan hal demikian. Mereka sedang menyatakan tentang makanan yang sesungguhnya tidak berguna bagi hidup mereka. Sebab mereka bisa saja kenyang dengan makanan enak di tanah Mesir, tetapi sama sekali tidak akan berguna untuk masa depan mereka, sebab mereka akan tetap menjadi budak. Tetapi Tuhan menuntun mereka keluar dari Mesir supaya mereka dapat menjadi orang-orang yang merdeka dan berdaulat.

Demikianlah halnya dengan Roti Hidup yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus, bahwa orang-orang yang mencariNya itu menyadari bahwa ada yang lebih utama dari sekedar mencari makanan untuk kebutuhan fisik, yakni makanan rohani. Roti Hidup hanya diperoleh dengan percaya kepada Yesus yang turun dari sorga, yang memberikan jalan kehidupan yang kekal kepada manusia.

Tuesday, July 28, 2015

SYUKUR BAGI TUHAN




Kasih Karunia Tuhan kekal sampai selama-lamanya� selalu baru tiap pagi; besar kesetiaanMu� (Ratapan 3:23)
Mungkin pertanyaan ini nampaknya sangat sederhana: �Apakah hari minggu hari ini sama dengan hari minggu yang akan datang atau hari minggu yang lalu�? jawabnya yang pertama adalah: sama! Karena sama-sama hari minggu. Namun jawaban yang kedua: Tidak sama! Mengapa? Sebab hari demi dari adalah berjalan seiring dengan berputarnya waktu pada garis linier (lurus), hari lepas hari berganti dan tidak pernah kembali ke suatu hari yang pernah berlalu, namun menuju suatu masa depan yang panjang dan pasti.
Sehingga setiap hari yang kita lalui adalah hari yang baru. Dengan demikian, kesaksian apakah yang dapat kita katakan tentang semuanya ini: jawabanya adalah: Tuhan telah menciptakan dunia ini sejalan dengan menciptakan waktu, waktu dimana dunia dan kehidupan didalamnya berputar. Artinya, Tuhan menciptakan waktu selalu baru setiap hari. Tuhan yang hidup itu selalu mengawas perputaran waktu, dan Dialah  Tuhan atas waktu. Tuhan tidak terbatas atas satu karya penciptaan saja, juga Dia tidak dibatasi oleh apapun dalam memelihara ciptanNya sesuai dengan kehendak Allah. Oeh karena itulah dikatakan bahwa kasih karunia Tuhan kekal sampai selama-lamanya.

Tuhan kita adalah Allah yang Mahatau. Tidak ada yang tidak diketahui oleh Allah, apakah kita bersukacita atau lagi menderita, setia akan firmanNya atau tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan. Namun satu hal yang pasti: "Tuhan tidak membalaskan segala pelanggaran-pelanggaran kita atas firmanNya�. Apabila Tuhan murka atas segala pelanggaran kita, maka akhir dari murka itu adalah kematian. Tetapi Tuhan dengan kasih karuniaNya dan kesabaranyaNya tidak membalas segala pelanggaran-pelanggaran kita. Dengan kata lain bahwa kasih Tuhan jauh lebih besar dari murkaNya.

Jadi, siapakah yang merindukan kasih karunia Tuhan dalam hidupnya? Adalah mereka yang merindukan hidup dan keselamatan. Sebab, manusia dengan segala kekuasaanya tidak lagi mampu menggapai keselamatan bagi dirinya sendiri, namu hannya oleh kasih karunia, sebagaimana terdapat dalam syair lagu Ludwig Hainlein (seorang komponis Jerman), �hanya dalam kasih karuniaMu aku boleh bermengah. Syukur bagi Tuhan yang telah memberikannyam kini dalam sukacita dengan kerendahan hati, hatiku dan jiwaku memuji dan memuliakan namaMu�. 

Sumber: Renungan harian HKBP: Mendekat Kepada Allah Edisi No. 1 tahun 2013

Monday, July 27, 2015

Ayat Alkitab Tentang Kesembuhan



Dibawah ini kami tampilkan beberapa ayat alkitab untuk memberikan kekuatan kepada orang-orang yang sedang menderita oleh sebab sakit penyakit. Sebab kesembuhan yang sejati hanyalah ada di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus

Yakobus 5: 15
Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni
Yeremia 17:14
Sembuhkanlahaku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku!

Mazmur 103:3
Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,

Yeremia 33:6
Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah,

Mazmur 30:3
TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong,dan Engkau telah menyembuhkan aku

Yesaya 38:16
Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh

Yesaya 57:18
Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan  dan akan menuntun  dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir  orang-orangnya yang berkabung

Matius 9:22
"Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau

Yeremia 30:17
Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhanbagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN,

Maleaki 4:2
Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku ,bagimu akan terbit surya kebenaran  dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak  seperti anak lembu lepas kandang.

Matius 5:34
"Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat  dan sembuhlahdari penyakitmu!"

Matius 25: 36
"......ketika Aku sakit, kamu melawat Aku"






Keluaran 16: 2-4 +9-15 | Allah Perduli Masa Depanmu



Bacaan Firman Tuhan: Keluaran 16: 2-4 +9-15; Yohanes 6: 24-35
Selama lidah kita masih bisa mengecap rasa, saya yakin kita pasti tidak akan menolak makanan yang enak dan lezat. Layaknya mahluk hidup, kita juga pastinya membutuhkan makanan sebagai sumber kehidupan. Namun ternyata tidak semua makanan yang enak itu berguna bagi kehidupan kita, apalagi jaman sekarang dengan begitu banyaknya makanan siap saji dan juga makanan dalam kemasan yang bercampur dengan bahan pengawet dan kimia, belum lagi faktor usia dan juga penyakit seseorang yang mengharuskan adanya pantangan makanan-makanan tertentu. Sehingga kita harus menyadari kondisi tubuh dan juga makanan yang harus kita makan itu berdampak untuk kebaikan kita atau tidak.

Ternyata umat Israel yang harus kita akui dalam perjalanan mereka keluar dari Mesir mungkin saja sudah kehabisan persediaan makanan yang mereka bawa dari Mesir, sampai mereka bersungut-sungut mempersalahkan tentang makanan dengan mengatakan: �Kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan�. Tetapi dilain pihak mereka tidak menyadari alasan kebutuhan yang mereka sampaikan tidaklah tepat, yakni merindukan �kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang�. Mereka sedang menyatakan tentang makanan yang sesungguhnya tidak berguna bagi hidup mereka. Sebab mereka bisa saja kenyang dengan makanan enak di tanah Mesir, tetapi sama sekali tidak akan berguna untuk masa depan mereka, sebab sampai kapan mereka harus menjadi budak di negeri orang?

Jika ingin menikmati masa depan yang jauh lebih baik, maka kita juga harus siap menapaki setiap langkah kehidupan ini, tidak persoalan jika awalnya banyak rintangan kehidupan yang harus dilalui, yang penting kerja keras itu sedikit demi sedikit akan membawa kita pada masa depan yang jauh lebih baik. Seperti pribahasa yang mengatakan: �Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dulu, bersenang-senang kemudian�. Selayaknya umat Israel menyadari bahwa walaupun kehidupan mereka sulit, tetapi itu adalah langkah awal untuk masa depan kehidupan mereka untuk jauh lebih baik lagi. Bahkan sesungguhnya mereka harus bersyukur dapat keluar dari perbudakan itu menuju pada kemerdekaan, dan seandainya mereka sadar akan apa yang terjadi dalam diri mereka saat itu, selayaknyalah mereka yakin bahwa kebutuhan mereka juga pasti diperhatikan oleh Tuhan. Namun yang terjadi pikiran mereka masih dibutakan oleh kelezatan makanan yang sementara itu, dan iman mereka yang masih tertutup tentang kuasa Tuhan yang menyelamatkan itu.


 Kita pastinya juga ingin menikmati hidup yang enak, tetapi baiklah kita menyadari bahwa untuk menikmatinya ada proses, perjuangan, kerja keras dan juga hal yang lebih penting adalah iman kepada kuasa Tuhan yang akan memberkati perjalanan kehidupan kita. Sehingga kita tidak tergiur oleh kenikmatan sesaat yang membawa malapetaka bagi masa depan hidup kita. Bagaiamana kita mengimani bahwa Tuhan sedang mengiring kita menuju kehidupan yang dijanjikanNya dalam hidup kita, maka sekiranya pun kita harus mengalami masa-masa sulit, maka itu adalah proses yang memang harus kita lalui, dan Tuhan tidak akan tinggal diam untuk menolong kita.

Manna dan burung puyuh yang diturunkan oleh Tuhan menjadi tanda anugerah Tuhan pada umatNya. Bahwa Tuhan perduli atas apa yang terjadi atas umatNya. Maka sikap bersungut-sungut bukanlah sikap orang yang beriman, tetapi orang yang beriman kepada Tuhan pasti mensyukuri apapun yang boleh terjadi, bahwa segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya, sebagaimana Paulus tuliskan: �Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu�(1 Tesalonika 5:18). Yakinlah bahwa ketika kita sedang menghadapi masa-masa sulit, rahmat Tuhan selalu baru setiap pagi ( Ratapan 3:21-23) seperti manna yang selalu baru datang tiap pagi. 

Berhentilah mengeluh! Imanilah kuasa Tuhan, sebab anugerah Tuhan telah nyata ada diantara kita, yaitu Yesus Kristus jalan keselamatan hidup kita. Dialah Roti Hidup yang turun dari sorga, Roti yang menghidupkan kita sampai selama-lamanya (Yohanes 6:35). Kejarlah, carilah dan nikmatilah apa yang mendatangkan kebaikan yang kekal bagi hidup kita, bukan yang sementara. Sebab manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.

Tags