Suatu ketika di Minggu Panggilan, kami membuat acara di luar gereja dengan asumsi bahwa tanggal tersebut masih termasuk musim panas. Selama 1 bulan memang tidak ada tanda-tanda adanya hujan, sehingga kami memutuskan tidak membangun tenda, sehingga acara panggilan dapat berlangsung dengan beralaskan bumi dan beratapkan langit. Namun 2 hari sebelum acara tersebut, hujan turun walaupun tidak terlalu deras. Hal itu menjadi keraguan bagi kami, akan tetapi pemasangan tenda sudah tidak dapat lagi dilakukan. Yang dapat kami lakukan adalah membuat rencana B, artinya kalau hujan, kami memindahkan lokasi acara ke aula yang tertutup, dengan risiko umat tidak jadi datang.
Ketika acara sudah mulai akan berlangsung, semua peralatan sudah dipasang pada tempatnya, awan di atas kami memerah, udara menjadi lebih dingin dan berasa titik-titik air mulai menetes. Kami mulai memindahkan beberapa alat yang sensitif dengan hujan ke tempat yang lebih aman, sambil bertanya-tanya, perlukah acara ini dipindahkan? Namun kami kemudian berkumpul, berdoa, dan memberikan suatu pernyataan iman yang membuat bulu kuduk saya selalu berdiri bila mengingat saat-saat itu. �Tidak usah pindah, kita percayakan saja pada Tuhan yang telah membimbing kita sampai saat ini. Ia pasti ingin panggilan yang hidup, maka biarlah Ia sendiri pula yang melindungi acara ini dari awal sampai akhir.�
Hasilnya, acara berlangsung meriah, umat banyak, respon positif, langit yang tadinya merah mendung tergantikan dengan langit yang cerah dengan sinar bulan yang terang. Puji Tuhan, orang yang beriman kepadaNya takkan dibuatnya malu dan kecewa.
-----------------------
Hari Biasa, Pekan Biasa X
PW S. Antonius dari Padua, Imam dan Pujangga Gereja
Bacaan Pertama: 1Raj 18:20-39
Bacaan Injil: Mat 5:17-19
No comments:
Post a Comment