Latest News

Tuesday, November 14, 2017

Syukur: Langkah Awal Kebahagiaan

Bersyukur. Bila kita tidak punya jabatan, apa yang harus kita syukuri? Bila kita berkuasa, apa yang harus kita syukuri? Banyak orang menjawab bahwa bila kita tidak punya jabatan maka hanya sedikit yang kita perlu syukuri, dan sebaliknya banyak yang kita harus syukuri ketika kita hidup berkuasa. Sebaliknya penulis Kitab Kebijaksanaan mengingatkan bahwa ketika kita yang tidak menepati hukum namun tidak punya jabatan maka ada banyak belas kasih sehingga kita tidak dihukum. Sebaliknya ketika kita berkuasa, maka akan disiksa dengan kejam. Patutkah kita tidak mensyukuri hal tersebut, yaitu terhindar dari amarah Tuhan yang hebat ketika kita tidak berkuasa?

Tapi hanya sedikit yang punya rasa syukur. Lihat saja kesepuluh orang kusta yang disembuhkan Yesus. Berapa yang datang kembali dan berterimakasih? Hanya 1 orang dan ia adalah orang asing. Artinya ia tidak mengenal Allah. Berapa banyak orang yang kita kenal di gereja, memiliki rasa syukur kepada Allah? Bagaimana mereka mewujudkan syukur itu di dalam kehidupannya dan pelayanannya? Mampukah mereka mengungkapkan itu secara terus terang seperti orang Samaria yang kembali itu?

Syukur adalah langkah awal menuju kebahagiaan. Orang yang penuh syukur adalah orang yang berbahagia. Mari kita bersyukur di dalam setiap keadaan yang kita hadapi.


------------------------

Bacaan Liturgi 15 November 2017
Rabu Pekan Biasa XXXII
PF S. Albertus Agung, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan Pertama: Keb 6:2-11
Bacaan Injil: Luk 17:11-19

No comments:

Post a Comment

Tags