Latest News

Sunday, November 19, 2017

Jangan Mengkotak-kotakkan

Sebagai seorang keturunan Cina yang tinggal di Jakarta pada tahun 2017 ini, kita merasa dikelasduakan. Pilkada yang memenangkan Anies Baswedan mengusung ide bahwa orang non pribumi, terutama Cina, tidak bisa menjadi pemimpin. Alasannya adalah pada saat penjajahan Belanda, kita memihak Belanda. Namun buku Batavia Kota Hantu, karangan Alwi Shihab menggambarkan hal yang berbeda. Simaklah cuplikan buku itu:

�[Sebuah rumah sakit Cina dibangun di antara Jl. Tiang Bendera 1 dan 5], dibangun oleh masyarakat Cina di Batavia secara gotong royong atas inisiatif Kapiten ke-2 Cina, Phoa Beng Gam, seorang tauke kaya yang memiliki tanah perkebunan luas di Tanah Abang. [Karena usahanya] ia memerlukan banyak kuli yang direkrut dari luar Batavia bersama keluarganya. Banyak di antara mereka yang terkena penyakit malaria. Sementara itu warga Tionghoa juga semakin banyak datang dari daratan Cina ke Batavia. Maka, Kapiten Phoa merencanakan pembangunan sebuah rumah sakit umum. Rumah sakit China ini sangat lengkap, bahkan dikatakan lebih baik dari rumah sakit yang dibangun Belanda. Nasib rumah sakit Cina ini kemudian buruk sekali karena dibongkar oleh gemeente (dewan kota) Belanda. Menurut sejarawan Tionghoa, Prof. James Dananjaya, mungkin Pemerintah Kolonial Belanda tidak mau disaingi dalam hal pembinaan kesehatan rakyat Batavia. Pada peristiwa pembantaian warga Cina pada Oktober 1740, para pasien di rumah sakit ini dibantai olehVOC, termasuk orang tua, wanita dan anak-anak.�

Jelas bahwa Cina tidak di bawah lindungan sayap Belanda, ataupun memihak Belanda. Namun pengkotakan telah terjadi. Yang bermata sipit, berkulit kuning, disebut Cina. Yg putih, mancung disebut Arab. Yang coklat disebut pribumi. Ini dilakukan baik oleh penjajah Belanda, maupun oleh orang Indonesia sendiri yang sudah merdeka.

Namun di mata Tuhan, ini semua tidak ada. �Dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu,� kata Rasul Paulus dalam Kolose 3:11. Maka jangan lagi orang Kristen mengkotakkan orang lain dan mengatainya kafir, barbar, pribumi, cina, arab, dll. Namun, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembuutan dan kesabaran (Kol 3:12b).

No comments:

Post a Comment

Tags