Latest News

Tuesday, November 21, 2017

Diri Kita Berarti, Jangan Binasakan

Kebinasaan. Semua manusia takut binasa. Binasa bukan hanya berarti mati secara fisik, namun juga hidup tanpa arti. Orang yang ingin bunuh diri karena merasa hidupnya tak memiliki arti lagi. Sementara orang takut mati karena kuatir setelah kematiannya ia takkan dikenang lagi. Sekian puluh remaja di Amerika Serikat bunuh diri karena merasa mereka �tak terlihat� oleh teman-temannya. Sekian puluh remaja di Jepang bunuh diri karena merasa mereka �tak mampu� menanggung beban yang diberikan kepadanya.

Tapi orang yang beriman pada Tuhan tidak pernah takut binasa. Lihat kisah pada bacaan pertama, seorang ibu dan 7 orang anaknya yang diancam kematian dalam sengsara. Mereka tidak takut mati, tapi juga tidak takut hidup bila berhasil selamat. Mereka percaya bahwa dalam kematian maupun dalam kehidupan, Allah memelihara mereka. Mereka percaya bahwa Allah yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada, tentu tidak akan mengembalikan mereka kepada keadaan �tidak ada� atau �tanpa arti� lagi.

Lihat pula perumpamaan Yesus. Siapakah yang membuat dirinya tanpa arti? Hamba yang mendapatkan 1 mina. Dialah yang membuat dirinya tanpa arti. Tuannya memberikan suatu arti padanya, yaitu mempercayakan 1 mina. Namun ia tak mampu melihat hal ini, dan memilih untuk menyia-nyiakan arti yang diberikan kepadanya. Hukumannya adalah kebinasaannya.

Kita yang percaya pada Allah tahu bahwa kita punya arti di hadapanNya, dan dengan demikian akan berusaha untuk memelihara arti diri kita itu selama hidup kita sampai ajal menjelang. Kasihanilah mereka yang tidak percaya pada Allah karena mereka akan merasa bahwa arti hidup mereka adalah 0 (nil).

-----------------------

Bacaan Liturgi 22 November 2017
Rabu Pekan Biasa XXXIII
PW S. Sesilia, Perawan dan Martir
Bacaan Pertama: 2Mak 7:1.20-31
Bacaan Injil: Luk 19:11-28

No comments:

Post a Comment

Tags