Latest News

Wednesday, October 18, 2017

Pergilah ke tengah-tengah Serigala

�Pergilah!
Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.�

Mari kita hari ini merenungkan perintah ini dan peringatan yang menyertainya. Tuhan Yesus mengutus murid-muridnya, termasuk kita, untuk pergi ke tengah-tengah serigala. Berapa banyak dari kita yang tidak mau mengutus orang yang dikasihi untuk pergi ke tengah-tengah bahaya? Orangtua tidak mau membiarkan anaknya pergi ke daerah misi karena kuatir tidak akan kembali, suami atau istri tidak mau membiarkan pasangannya untuk berteman dengan lain jenis karena kuatir akan jatuh ke dalam godaan. Makin mengkuatirkan lagi adalah orangtua yang terlalu kuatir anaknya makan makanan yang tidak steril, bermain di lumpur karena takut sakit, dan kuatir anaknya jadi tidak pe-de (percaya diri) kalau nilainya tidak bagus. Dampaknya adalah hubungan yang rentan, saling tidak percaya, rapuh yang terjalin di antara kedua pihak.

Psikologi jaman sekarang telah mulai menganjurkan peralihan kepada pendekatan baru dalam pengasuhan anak (parenting). Menurut teori psikologi yang sekarang, memberikan tantangan kepada anak-anak adalah penting. Anak-anak Jepang adalah anak yang tangguh karena mereka ditantang untuk membersihkan sekolahnya sendiri, menyiapkan makanannya sendiri, mengerjakan pekerjaannya sendiri. Sementara anak-anak Indonesia adalah anak yang terbiasa untuk berteriak: �mama, papa, mbak� untuk mencuci pakaiannya dan mengerjakan PR-nya.

Tuhan Yesus memberikan kita tantangan. Ia tetap mengutus kita walaupun Ia tahu bahwa di hadapan para serigala, anak domba bisa menjadi makanan empuk. Dari situ Ia bisa melihat anak-anak domba mana yang tetap setia kepadaNya, dan yang mana yang akan menjadi anak serigala. Dan seperti orangtua, Ia akan tetap melindungi ketika tantangan itu terlalu berat bagi kita. Toh apa yang dijanjikanNya bukanlah kehidupan di dunia ini, melainkan kehidupan kekal bersamaNya di surga. Mari kita pergi ke tengah-tengah serigala, dan mewartakan bahwa ada kehidupan penuh sukacita ketika kita menjadi anak domba.

---------------
Bacaan Liturgi 18 Oktober 2017
Pesta S. Lukas, Pengarang Injil
Bacaan Pertama: 2Tim 4:10-17a
Bacaan Injil: Luk 10:1-9

No comments:

Post a Comment

Tags