Latest News

Saturday, April 15, 2017

Salibkan Yesus....! Lepaskan Barabas...!

Siapa yang tidak kenal Barabas, si pemberontak dan pembunuh (Luk 23:19) serta penyamun (Yoh 18:40). Secara sejarah kata, Barabas berasal dari kata Aram: Bar-Abbas yang secara harafiah berarti �anak bapa�. Jadi Barabas atau kadang ada yang menyebutnya Yesus Barabas sebagai nama lengkapnya, bukanlah nama yang sebenarnya dari tokoh itu. Akan tetapi memang tokoh tersebut ada, ditawarkan oleh Pontius Pilatus sebagai ganti Yesus untuk disalibkan, dan dipilih untuk dibebaskan.

Namun hari ini kita tidak hendak mempelajari tentang sejarah Barabas. Yang lebih penting adalah bagaimana Barabas itu penting di hati kita.... Lho... kok?

Yesus adalah seorang guru damai, bahkan mengajarkan damai kepada para penjajah bangsa Israel, yaitu Bangsa Romawi. Ketika Ia ditanya oleh orang-orang Israel: �Bolehkah kami membayar pajak kepada Kaisar,� maka Ia menjawab: �Berilah apa yang menjadi hak Kaisar kepada Kaisar.� Sebaliknya Barabas adalah seorang guru perang. Barabas diyakini merupakan seorang yang berasal dari sayap radikal golongan Zelot yang tengah mengangkat senjata melawan pendudukan Romawi. Ia adalah seorang pemimpin perjuangan pembebasan dari kekuasaan Romawi dengan cara-cara kekerasan.

Yesus adalah seorang pemberi. Ketika melihat orang lumpuh, buta, tuli, Ia memberikan kesembuhan kepada mereka. Ketika melihat sekumpulan domba yang hilang, Ia memberikan pengajaran kepada mereka. Ketika melihat umat yang lapar, Ia memberikan makanan kepada mereka. Sementara Barabas adalah seorang penyamun (pencuri). Ia menyamun sebagai salah satu taktik untuk melemahkan dan merusak perekonomian penguasa Romawi, khususnya kafilah-kafilah dagang yang merupakan mata rantai sistem perdagangan Romawi di Palestina.

Yesus adalah seorang pembawa kehidupan. Ketika Ia melihat kematian, hatinya tergerak dan Ia menghidupkan orang mati, seperti Lazarus dan pemuda di Nain. Sementara Barabas adalah seorang guru kematian. Ini tertulis di dalam Injil Markus di mana Barabas sedang dipenjara beberapa pemberontak lainnya karena telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan mereka.

Dalam kehidupan kita, kita sering dihadapkan pada dua pilihan tindakan. Sayangnya sering kali kita berteriak: �Salibkan Yesus....! Bebaskan Barabas...!� Dengan demikian kita sering memilih untuk menyerang, mencuri, membunuh, ketimbang mengikuti Yesus untuk menjadi pembawa damai dan pemberi kehidupan.


Bagaimana reaksi kita ketika kita menghadapi orang yang menyakiti hati kita? Apa pilihan kita ketika ada yang mengkhianati kita? Apa tindakan kita ketika ada orang yang meminta sesuatu kepada kita? Apa kata-kata kita kepada mereka yang kecil, miskin, lemah dan tersingkir? Semua pilihan kita menunjukkan pilihan awal kita: Yesus atau Barabaskah yang selama ini kita ikuti. Mari Paskah ini menjadi awal bagi kita untuk mengambil pilihan yang terbaik, yaitu yang kekal selamanya. 

No comments:

Post a Comment

Tags