Latest News

Monday, April 25, 2016

Yohanes 14: 23-29 | Tuhan ada dalam diriku



Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 14: 23-29
�Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu�
Melalui nas ini kita diberikan pemahaman tentang eksistensi pribadi Allah ditengah-tengah kehidupan murid-muridNya ataupun dalam kehidupan umat percaya. Dinyatakan pada kita bagaimana kasih dan keperduliaan Tuhan yang begitu besarnya pada kita manakala Tuhan Yesus harus menyatakan kata-kata perpisahan kepada murid-muridNya, supaya jangan takut menjalani kehidupan ini.

Perpisahan yang dimaksud oleh Tuhan Yesus bukanlah perpisahan selama-lamanya. Hanya rencana Tuhan atas kehidupan ini harus dinyatakan. Bahwa tidak untuk selamanya Tuhan akan bersama-sama dengan manusia itu secara daging, tetapi Yesus harus menyatakan rencanaNya hingga berkorban untuk penebusan dosa manusia dan juga kembali ketempatNya yang kudus.

Justru hal ini akan lebih mendekatkan Diri Tuhan kepada umat yang percaya manakala Dia harus berpisah kepada kita secara badani, sebab kuasa Allah akan semakin nyata ketika Tuhan Yesus kembali pada kemuliaanNya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan di ayat 28 �Sebab Bapa lebih besar dari pada Aku�.

Maka Firman Tuhan menyerukan pada kita supaya sungguh-sungguh kita mempercayai kasih, kekuatan, kuasa dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita. Bahwa hingga saat ini Tuhan tetap menemani dan menyertai kehidupan kita.
Kita bisa merenungkan dalam kehidupan kita, bagaimana keberadaan Tuhan dalam kehidupan kita.

1.      Roh Kudus (ay. 26)
Tuhan hadir menyertai kita bukanlah secara daging, tetapi Tuhan mencurahkan RohNya kudus sebagai penyataan kehadiranNya dalam hidup kita. Roh Kudus akan bekerja dalam kehidupan kita untuk mengajar dan mengingatkan kita dalam hidup ini.
Ketika kita menyampaikan permohonan melalui doa kita kepada Tuhan, maka Roh Kudus akan membuka jalan dan hikmat pada kita untuk mendapatkan jawaban atas doa kita.
Maka hendaklah kita peka mendengarkan tuntunan Tuhan bukan dari telinga tetapi dari dalam hati.

2.     Menuruti Firman Tuhan (ay.23)
Jika kita hidup dalam tuntunan Firman Tuhan, itulah tanda bahwa kita mengasihi Tuhan dan tanda Tuhan bersama-sama dengan kita. Firman Tuhan menjadi petunjuk dan hikmat dalam menjalani kehidupan. Sehingga kita menjalani kehidupan ini bukan diarahkan oleh apa yang dikatakan manusia, iblis maupun dukun.

3.     Damai Sejahtera yang diberikan Tuhan (ay.27)
Penyataan kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita juga nyata ketika ada damai sejahtera menguasai hidup kita. Ada keyakinan akan kuasa Tuhan, ada sukacita walau apapun yang terjadi dalam kehidupan ini. Ketakutan,kebencian, dendam, sakit hati jauh dari kita. Di dalam 2 Timoteus 1: 7 dikatakan � Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melaikan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban�.  

Thursday, April 21, 2016

Kisah Para Rasul 11: 1-8 | "MOVE ON"



Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 11: 1-8
�Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah�
Tuhan Yesus telah mengubah pengertian tentang lahiriah menjadi rohani. Dalam nama Yesus tidak ada perbedaan, siapa saja dapat datang kepadaNya dan penebusanNya adalah untuk semua orang, tidak ada perbedaan antara makanan halal dan haram, manusia hanya perlu mengatur makanan itu masuk dalam tubuhnya secukupnya.

Dalam kekristenan, pembaharuan kehidupan melalui Yesus Kristus telah mengubah pandangan kehidupan yang rohani dengan tidak bertumpu pada hal-hal yang lahiriah. Kisah yang diberitakan oleh Lukas kepada kita tentang pemahaman dan pengertian yang baru bagi para Rasul dan pengikut Kristus bahwa Tuhan tidak dapat dibatasi oleh suku bangsa (goyimatau ethnos). 

Waktunya kita untuk �move on� dari pemahaman keagamaan yang sempit dan dangkal. Firman Tuhan akan selalu menjawab setiap perkembangan yang terjadi dalam kehidupan ini. Iman Kristiani bukanlah pengembangan formalitas religius, tetapi pengembangan sikap religius, menjadi orang Kristen yang mengampuni bukan menghakimi.

Selayaknyalah kita sudah harus memperbaharui prinsip kekristenan dari formalitas religius yang lahiriah menjadi prinsip hidup yang religius. Sikap etis yang rohani telah diperlihatkan dan diajarkan oleh Yesus untuk berkorban, mengampuni, mengasihi, menjadi yang terakhir, memberi ke dua pipi untuk ditampar, membasuh kaki orang lain. Tuhan Yesus mengajar kita untuk tidak seperti orang yang munafik yang mempercayakan imanya pada persembahan yang banyak, doa yang bertele-tele.

Biarlah iman kita bertumbuh pada sikap iman yang nyata bukan iman yang semu. Iman yang bertumbuh bukan karena apa yang dikatakan orang ataupun dunia ini benar dan baik, tetapi biarlah iman itu bertumbuh pada apa yang Yesus ajarkan pada kita untuk menjadi anak-anak yang dikasihiNya.

Marilah kita menjadi orang Kristen yang terbuka untuk mau diubah dan diperbaharui oleh Roh Allah. Sebagaimana Firman Tuhan dalam Yesaya 1: 17 yang mengatakan �Belajarlah berbuat baik�. Hal baik apa yang bisa kita lakukan hari ini, esok dan seterusnya. Kita merespon apa yang Tuhan katakan bukan yang dunia katakan.

  

Wednesday, April 13, 2016

1 Tawarikh 16: 31-36 | Bersyukurlah Sebab Tuhan Beserta Kita!



Bacaan Firman Tuhan: 1 Tawarikh 16: 31-36
�Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya�
Tabut Perjanjian (Ul. 31:26), Tabut Allah (1 Sam. 3:3) atau juga disebut dengan Tabut Kesaksian berisikan Loh Batu kesepuluh Hukum Taurat, Roti Manna dan Tongkat Harun. Sesuai dengan perintah Tuhan untuk membuat suatu tabut dan di taruh di dalam kemah kudus.

Beberapa peristiwa yang berkenaan dengan Tabut Perjanjian diantaranya: Ketika Umat Israel menyeberangi sungai Yordan ke Kanaan, sungai itu terbelah menjadi dua ketika mereka membawa tabut Perjanjian; Orang Filistin menderita penyakit yang sangat parah ketika mereka merebut Tabut Perjanjian; Ketika Daud membawa Tabut Perjanjian ke rumah Obed-Edom selama tiga bulan, Tuhan memberkati keluarga itu beserta dengan segala yang dipunyainya; Ketika Tabut Perjanjian dibawa oleh Daud dengan arakarakan sukacita ke Yerusalem, namun dalam perjalanan Tuhan murka dan membunuh Uza karena mengulurkan tangannya ke Tabut Perjanjian.

Tabut Perjanjian adalah tabut yang suci sebagai tanda kasih setia Tuhan atas umatNya. Tabut Perjanjian menjadi tanda kehadiran Allah diantara umatNya. Maka Daud menyanyikan syukur dan puji-pujian kepada Tuhan ketika Tabut itu dibawa ke Yerusalem. 

Nas yang menjadi bacaan kita saat ini adalah bahagian dari nyanyian pujian Daud kepada Allah ketika membawa Tabut Perjajian ke Yerusalem. Tuhan itu Raja atas segala bangsa dan segenap alam semesta. Segala sesuatu ada dibawah kuasaNya. PenghakimanNya sungguh amat dahsyat dan kasih setiaNya kekal selama-lamanya. Setiap orang yang merasakan kehadiran Tuhan dalam kehidupannya akan bersyukur dan memuji Tuhan.  

Hidup bersama-sama dengan Allah akan membawa sorak-sorai, syukur dan pujian. Inilah hal yang dapat kita renungkan melalui nas ini. Sungguh begitu indahnya hidup bersama-sama dengan Tuhan. Kita hidup dan berjalan bersama Raja penguasa alam semesta.

Orang percaya layak mensyukuri imannya kepada Yesus Kristus, sebab Ia telah datang untuk hidup diantara kita. Ia datang menggembalakan kita umat percaya, sehingga kita beroleh sukacita dariNya. Ucapan syukur kepada Tuhan itu tidak terbatas oleh waktu dan keadaan. Syukur kepada Tuhan tidak hanya ketika ulang tahun, naik jabatan, lulus dari pendidikan, rumah baru, sembuh dari penyakit. Namun syukur dan pujian akan selalu mengalir �tak hentinya kepada Tuhan sebab Ia yang telah menebus kita dari dosa dan juga yang memberikan kasihNya tetap dan kekal selamanya.

Orang beriman patutlah bersyukur, sebab iman kepada Kristus Yesus adalah tanda keberadaan kasih setia Tuhan atas hidup kita. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita maupun melupakan kita, maka janganlah kita menjauhkan diri dariNya maupun melupakanNya, rayakanlah imanmu maka engkau akan bersorak-sorai dalam hidupmu. Tuhan besertaku, besertamu dan beserta kita semua. 

Thursday, April 7, 2016

Wahyu 5: 11-14 | Siapa Tuhan Dalam Hidupmu?



Bacaan Firman Tuhan: Wahyu 5: 11-14
"Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
Dalam penglihatan Yohanes ini memperlihatka pada kita kuasa, kemuliaan dan kekayaan Tuhan yang �tak terjangkau. Kunci kehidupan ada pada Anak Domba yang disembelih yaiu Yesus Kristus. Maka tidak akan henti-hentinya puji-pjian dipanjatkan padaNya, egala mahluk menyembah dan memuliakan Dia sampai selamanya.

Penglihatan ini jika diperhadapkan dengan kondisi jemaat mula-mula, maka mereka diharapkan untuk kuat dan tabah menghadapi tekanan dan penganiayaan dari orang-orang yang anti-Kristus. Sebab iman yang dimiliki oleh orang Kristen adalah kepada Dia penguasa kehidupan.

Jika penglihatan ini diperhadapkan pada zaman sekarang, pertanyaan untuk kita renungkan adalah: Siapa/Apayang kita Takuti/Hormati/Puji/Cari  dalam hidup ini?�. Untuk menjawab ini perlu untuk kita selidiki dalam diri kita keberadaan Tuhan dalam hdup kita kita. Dalam pergumulan hidup yang kita hadapi, dalam usaha kehidupan kita, dalam mencapai cita-cita, untuk meraih kebahagiaan. 

Apakah Tuhan yang menjadi dasar, sumber dan tujuan kehidupan kita? Inilah yang dapat kita renungkan melalui nas ini. Bagaimanapun kuatnya penolakan bahkan dengan berbagai cara dapat dilakukan oleh para anti-Kristus yang mengikuti perintah iblis merajalela dalam hidup ini, orang Kristen tetaplah harus tegak dalam imannya kepada Yesus Kristus.

Walaupun kita menyatakan diri sebagai orang Kristen, namun dalam prakteknya bisa saja kita telah mengesampingkan Tuhan dalam hidup ini. Bisa jadi diri kita atau manusialah yang kita puja bukan lagi Tuhan. Bisa jadi yang kita cari bukan lagi kebenaran Tuhan tetapi kebenaran manusia, bisa jadi yang kita hormati bukan lagi Tuhan tetapi Tuhan, bisa jadi sedang kita minta bukanlah berkat Tuhan tetapi keinginan daging.

Penglihatan ini dinyatakan pada kita saat ini supaya kita dapat melihat kembali kehidupan yang sedang kita jalani saat ini. Supaya kita kembali ke jalan yang benar, bagaimanapun cara manusia berbuat sesuai dengan keinginannya, tetapi kuasa, kekayaan, kemuliaan dan pujian kepada Tuhan tidak akan terlepas dari kehidupan ini. Sebab segala sesuatu ada pada kuasaNya.   


Tags