Latest News

Tuesday, June 30, 2015

Berakar Seperti Pohon Korma, Bertumbuh Seperti Pohon Aras



�Orang Benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon� � Mazmur 92: 13

Orang benar itu digambarkan: bertunas seperti pohon korma dan tumbuh subur seperti pohon aras. Maka apa keunikan dari kedua pohon ini? Menapa digambarkan kepada kedua pohon ini? Mari kita bahas satu per satu.

Pohon Korma
Biasanya hidup di padang pasir. Jika pohon ini ditanam, maka tunasnya tidak akan langsung terlihat hanya dalam beberapa hari saja, namun harus ditunggu selama berbulan-bulan lamanya. Mengapa demikian? Sebab pertumbuhannya dimulai dari akar yang terus merambat ke bawah sampai menemukan sumber air. Ketika mata air telah ditemukan, maka tunas pun akan mulai bertumbuh sampai pohon itu besar dan menghasilkan buah.

Maka bagaimanapun panasnya padang pasir yang tandus itu, pohon korma dapat terus tumbuh subur. Walaupun sepertinya tidak ada kehidupan, tetapi pohon itu dapat tumbuh dengan baik. Demikianlah orang benar itu, bagaimanapun gersangnya kehidupan yang harus dilalui, sesulit apapun kondisi yang terjadi, namun ketika iman kita telah berakar sampai kepada Kristus sebagai sumber kehidupan kita. Maka apapun yang terjadi, kita akan mampu menghadapinya, walaupun kelihatannya pahit, tetapi kita tetap dapat bersukacita menghadapinya.

Pohon Aras
Dikatakan memiliki banyak kelebihan. Merupakan pohon yang besar, kayu yang semakin tua semakin kuat, anti rayap dan serangga karena kayunya terasa pahit, sehingga tidak ada serangga yang dapat mendekati untuk merusak pohon, dan mengeluarkan aroma yang harum. Demikian jugalah orang benar itu, yang tumbuh di dalam Tuhan akan menjadikannya orang yang kuat, semakin bertambah usia, maka hikmatnya juga semakin besar, kehidupannya tidak dapat dirusak oleh kuasa dosa, dan juga akan mengeluarkan tutur kata, sikap dan sifat yang disukai oleh orang banyak. 
  

Maka orang benar itu akan tumbuh kuat seperti pohon aras dan akan berakar kuat seperti pohon korma. Dari atas dan dari bawah sama kuatnya. Maka apapun yang boleh terjadi kita tetap kuat, sebab kita telah bertumbuh dan berakar di dalam Tuhan. Seperti Firman Tuhan dalam Kolose 2: 7 yang mengatakan: �Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia�.


Selamat di Tangan TUHAN



Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 30: 15-18

�Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu�

Melalui nas ini kita diperlihatkan bagaimana bangsa Israel yang tidak berpengharapan kepada Tuhan. Ketika ancaman bangsa Babel telah datang atas mereka, maka lantas mereka lekas melakukan rencana untuk mencari pertolongan dari bangsa Mesir untuk membantu serangan Babel. Mereka sudah tidak lagi menghiraukan Firman Tuhan yang mengatakan: �Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan� (ayat 15). Padahal mereka sudah diingatkan bahwa tidak aka nada kemenangan walaupun mereka mengandalkan kuda yang tangkas dan bukan pula karena banyaknya pasukan lantas mereka dapat memenangkan peperangan.

Jika kita boleh mengaplikasikan dalam kehidupan saat ini, sifat dari Bangsa Israel ini masih banyak menghinggapi kehidupan manusia. Sudah diingatkan oleh Firman Tuhan, tetapi tetap saja manusia tetap terus bertindak hanya mengandalkan pikiran dan kekuatannya. Manusia yang tidak mengindahkan peringatan dan tuntunan Tuhan pada akhirnya akan berujung pada kekalahan dan penderitaan.

Dalam perjalanan kehidupan kita juga, kita diingatkan bahwa walaupun kita tahu bahwa akan ada dan akan datang ancaman yang dapat mendera kehidupan kita. Supaya kita tidak lantas menjadi takut dan gentar. Kita diingatkan supaya kita jangan justru menambah berat ancaman yang akan datang kepada kita. Mengapa? Sebab ketika kita langsung stress, takut, putus asa, maka kita hanya sedang menambah penderitaan kita saja. Tetapi kita juga jangan langsung bertindak terburu-buru melawan setiap ancaman yang ada. Firman Tuhan saat ini ingin mengajarkan kepada kita untuk �Diam� maka kita akan diselamatkan.

Jika dikatakan diam bukan berarti kita pasrah terhadap keadaan, tetapi kita diingatkan bahwa bukan karena kekuatan kita maka kita tidak mampu menghadapi masalah, bukan juga karena kekuatan kita maka kita sanggup menghadapi masalah tersebut.Tetapi ada Tuhan yang bersedia menyatakan kasih karuniaNya kepada kita. Karena keselamatan kita hanya ada ditangan Tuhan, itulah sebabnya Firman Tuhan mengatakan: �Berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia�. Besar ataupun kecil tantangan hidup, yang pertama sekali kita lakukan adalah berpengharapan pada Tuhan.      

Monday, June 29, 2015

Kekuatan Dalam Kelemahan



Bacaan Firman Tuhan: 2 Korintus 12: 7-10

 �Justru dalam kelemahanlah, kuasaKu menjadi sempurna�

Tidak seorangpun manusia dapat menghindari yang namanya kesulitan, tantangan, kegagalan dan kesedihan. Itulah kehidupan manusia, bahwa itu semua telah menjadi bahagian dari kehidupan. Namun tanpa kita sadari bahwa hal tersebut telah memproses dan membentuk kehidupan manusia. Bisa kea rah yang lebih baik, tetapi bisa juga justru menghancurkan kehidupan seseorang. Tergantung bagaimana seseorang mengolah semua yang dapat terjadi dalam kehidupannya dengan benar. Maka tidak jarang kita mendengar kisah-kisah sukses seorang tokoh dimulai ketika mereka bangkit dari kegagalan dan tantangan yang berat.

Dalam kehidupan Paulus pun demikian halnya, menerima siksaan, kesukaran, penganiayaan, bahkan ia mengatakan �ada duri dalam dagingku� bahwa ada penyakit keras yang bersarang dalam tubuhnya. Melihat kondisi seorang rasul Kristus yang seperti itu, mungkin kita akan mengatakan kenapa Tuhan membiarkan rasulNya hidup menderita seperti itu, mengapa Tuhan tidak cabut saja penyakit yang ada dalam tubuhNya, bahkan Paulus sudah memohon tiga kali kepada Tuhan supaya duri yang ada dalam dagingnya itu dicabut. Namun jawaban Tuhan sebaliknya: �Justru dalam kelemahanlah, kuasaKu menjadi sempurna�. Dari jawaban Tuhan ini, Paulus akhirnya menyadari akan kehidupan yang dijalaninya dan berkata �Sebab jika aku lemah, maka aku kuat�.

Sekarang kita dapat belajar dari sikap Paulus ini dalam memahami setiap bentuk-bentuk kehidupan yang boleh terjadi bahwa ada �kekuatan dalam kelemahan�. Bagaimana kita dapat memahaminya? Yang dimaksud dengan kelemahan adalah sikap kita menghadapi kehidupan bahwa kita harus �merendahkan diri�, sebagaimana yang disampaikan oleh Paulus �atas diriku sendiri aku tidak mau bermegah�. Selalu ada sikap mau merendahkan diri kehadapan Tuhan bahwa segala sesuatu yang boleh terjadi adalah dibawah kuasa Tuhan, maka kita dapat pahami kekuatan yang dimaksud adalah kuasa Tuhan. Maka ketika kita mau merendahkan diri dihadapan Tuhan, maka yang menjadi kekuatan kita adalah kuasa Tuhan, kita mengijinkan kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita.

Sehingga orang-orang yang mau merendahkan diri dihadapan Tuhan akan melihat setiap masalah, tantangan, kesulitan yang datang itu bukanlah ancaman yang menakutkan yang membuat kita gentar. Justru sebaliknya itu adalah �berkat yang diselubungi masalah, tantangan dan kesulitan�. Dapat kita gambarkan seperti buah durian, ketika kita telah dapat mengatasi kulit yang dipenuhi oleh

durinya yang tajam, maka kita akan segera menikmati marumnya, nikmatnya lezatnya, dan manisnya buah durian tersebut. Maka marilah kita syukuri setiap hal yang boleh terjadi, kita hadapi dan kita kerjakan dengan penuh sukacita dan andalkan kuasa Tuhan.


Sunday, June 28, 2015

Yehezkiel 2:1-5 | Umat Allah Yang Tampil Beda dan Missioner

 Bacaan Firman Tuhan: Yehezkiel 2:1-5

 "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku.....harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH."



Pemanggilan Tuhan kepada Yehezkiel telah menjadi respon atas sikap bangsa Israel yang dikatakan pemberontak dan pendurhaka yang memiliki sifat keras kepala dan tegar hati. Pembuangan bangsa Israel ke Babel sebenarnya sudah cukup menyadarkan mereka akibat dosa yang telah mereka perbuatan terhadap Allah, namun perbuatan dosa pun terus berlanjut di pembuangan ketika umat telah ikut-ikutan menyembah ilah-ilah di Babel.

Pemanggilan Yehezkiel di tengah-tengah umat Israel menyadarkan mereka, bahwa Tuhan ada bersama-sama mereka yang sedang mengalami penderitaan. Mau mereka percaya atau tidak, namun Allah bertindak atas sikap umat Israel melalui Yehezkiel dengan menyatakan: �Beginilah firman Tuhan Allah�.

Jika melihat sikap umat Israel di pembuangan, Allah juga menatap kelemahan dan kekurangan Yehezkiel untuk mampu menghadapi umat Israel yang disebut sebagai �bangsa pemberontak� itu. Sehingga Allah memanggil Yehezkiel dengan sebutan �anak manusia�, jika ia sendiri adalah manusia biasa yang tidak lepas dari kelemahan dan kekurangan, bagaimana pula dia akan menyatakan Firman Allah kepada bangsa yang memberontak kepada Tuhan. 

Karena Allah telah menatap keterbatasan dari Yehezkiel, maka Allah memperlengkapi dan memberikan kekuatan untuk mampu menyampaikan Firman Tuhan. Kekuatan yang diberikan Tuhan adalah dengan mencurahkan RohNya kepada Yehezkiel (ay. 2, 8). Supaya ia menjadi orang yang luar biasa dalam menyampaikan Firman Tuhan.

Refleksi
Dalam dunia yang penuh dengan kekacauan, permusuhan, dosa dan kejahatan; dalam dunia yang penuh dengan daya tarik untuk menjauhkan hidup manusia dari Tuhan pencipta. Tuhan mengingatkan kita melalui firman ini, apakah kita telah menjadi manusia yang pendurhaka seperti bangsa Israel tadi? Apakah kita sudah tidak lagi mampu berdiri diatas iman kepercayaan kita? Apakah dunia telah mengalahkan hidup kita? Kita mau diingatkan kembali bahwa Tuhan ada untuk selama-lamanya, bahwa pada akhirnya kita akan kembali kepada pengadilan Tuhan.

Tuhan menghendaki kehidupan kita justru sebaliknya dari apa yang saya katakana diatas tadi, bahwa umat Tuhan bukanlah manusia yang dapat dengan mudah ditarik oleh kenikmatan dunia yang sementara ini. Justru kita dipanggil untuk tampil beda dari jalan hidup orang yang terbawa arus untuk memberontak kepada Tuhan. Kita mau diajar oleh firman Tuhan untuk mampu seperti Yehezkiel, untuk tidak terbawa arus, tetapi mampu melawan arus kehidupan yang salah. Kita juga terpanggil untuk menyampai firman Tuhan melalui kehidupan kita. Kita bukanlah orang yang terpegaruh oleh kekacauan dunia ini, namun kita justru harus mempengaruhi hidup orang banyak untuk semakin dekat dengan Tuhan. Bahwa kita harus menjadi garam dan terang bagi dunia ini.
Tuhan memampukan kita untuk menyatakan bahwa Allah ada melalui kehidupan kita. Tuhan telah mencurahkan Roh Kudus kepada setiap yang percaya kepadaNya, supaya memiliki kemampuan dan kekuatan untuk mampu menyatakan kasih Kristus ditengah-tengah kehidupan kita. Maka kita terpanggil menjadi pelayan firman Tuhan penuh waktu �full-timer�. Bahwa dalam segala liku-liku kehidupan kita, Tuhan mau pakai itu untuk menyatakan keberadaan dan kasih Allah yang besar. Dalam kitab 1 Petrus 2:9 dengan tegas dikatakan: �Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib�.

Tags