Latest News

Tuesday, April 3, 2018

Hati Penuh Syukur

Henri Nouwen dalam bukunya Hati Penuh Syukur merenungkan kisah perjalanan ke Emaus yang hari ini kita dengar lewat Bacaan Injil. Ia membaginya menjadi 5 bagian yang bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari manusia. Pertama-tama kita datang dengan rasa kehilangan, sama seperti kedua murid yang kehilangan guru, harapan dan tujuan hidup mereka. Kita pun sering merasa kehilangan waktu, teman, keluarga, kebebasan, atau apa saja. Dengan hati hancur diremukkan oleh kehilangan, kita datang ke hadapan Allah.

Lalu kita bertemu seorang asing yang membuat hati kita mulai berkobar-kobar. Yesus menampakkan diri di hadapan kedua murid, dan mulailah mereka menceritakan rasa itu. Demikianlah kita mengungkapkan diri kita dan hati kita yang hancur kepada Allah melalui Tuhan Kasihanilah Kami. Sebagaimana Yesus harus diundang ke dalam rumah kedua murid agar mereka nantinya dapat �melihat� siapa Yesus, demikian pula kita mengungkapkan undangan kita didalam Aku Percaya. Bila orang asing yang luar biasa tak kita undang ke dalam rumah kita, maka ia tetap menjadi orang asing. Tapi begitu kita makan bersama, maka jadilah ia �seorang dari kita�, atau sering dikatakan orang Palembang �wong kito galo.�

Ketika kita makan bersama, mulailah diri �orang asing� itu nampak menjadi Yesus. Kita pun akan mengetahui secara jelas bahwa �itu Tuhan� pada saat hosti diangkat. Dan ketika kedua orang murid itu menyambut roti dari Yesus, Yesus hilang dari pandangan mereka. Yesus di dalam Ekaristi secara ajaib menghilang dari pandangan kita sekaligus menyatu di dalam kita, dan menjadikan kita seperti dia. Sejak itu, maka kita pun diutus menjadi Dia di dalam kehidupan sehari-hari seperti Petrus dan Yohanes yang bersaksi tentang Yesus. Sebagaimana Yesus berkuasa dalam DiriNya sendiri, kita pun menjadi berkuasa karena Yesus ada di dalam diri kita. Maka bila kita percaya sungguh, maka seperti Petrus dan Yohanes, kuasa-kuasa termasuk kuasa penyembuhan dapat terjadi. Mari kita bersukacita dan memuji Allah karena kuasaNya yang begitu besar yang dipercayakanNya pada kita.

-------------------
Bacaan Liturgi, 4 April 2018
PF S. Isidorus, Uskup dan Pujangga Gereja
Hari Rabu dalam Oktaf Paskah
Bacaan 1: Kis 3:1-10

Injil: Luk 24:13-35

No comments:

Post a Comment

Tags