Latest News

Tuesday, April 10, 2018

Di Mana dan Kapan Kita Memberitakan Yesus?

Dimanakah tempat yang tepat untuk memberitakan Injil? Kapankah saat yang tepat untuk menyerukan Nama Yesus? Mungkin banyak orang bertanya-tanya tentang hal ini, sama seperti saya, terutama yang tinggal di komunitas yang majemuk dengan mayoritas non Kristiani, dan sebagian masyarakatnya mulai menunjukkan sikap bermusuhan dengan umat Kristiani. Dengan terpaksa walaupun harus menelan ludah kuatir, saya terpaksa menjawab: di mana-mana dan setiap saat, walaupun itu berarti mendekatkan saya pada kehidupan yang tidak enak, kematian yang menyakitkan, kehilangan yang memedihkan.

Bacaan pertama memberikan kita contoh bahwa para rasul dimasukkan ke dalam penjara kota karena iri hati orang-orang Saduki. Namun Malaikat datang, membebaskan mereka secara ajaib tanpa merusakkan pintu penjara, dan membawa mereka ke Bait Allah supaya mereka kembali bisa mengajar tentang Yesus. Pada akhirnya toh mereka ditangkap lagi, disiksa sampai mati kecuali Yohanes yang berhasil mati tua walaupun sempat disiksa. Injil mengingatkan kita bahwa orang yang percaya padaNya takkan binasa, walaupun dibunuh dan mati di mata dunia.

Kita juga dikuatkan dengan kesaksian para kudus yang hidup tidak lama dari masa kehidupan kita sekarang. St. Maximillian dari Kolbe yang menyerahkan dirinya untuk menggantikan salah satu terpenjara zaman Nazi (1941), dan tetap menghibur teman-teman satu sel yang dihukum mati dengan kabar gembira Tuhan. Pastur Beda Chang wafat sebagai martir (1951) karena ia terus merayakan misa di negara China yang melarang kegiatan religius apapun. Luisa Guidotti Mistrali wafat tahun 1979 setelah sebuah peluru menembus lehernya karena ia terus melaksanakan misi dan karya penyembuhannya di Zimbabwe yang sedang perang saudara. Beranikah kita seperti mereka, membela iman kita tanpa menyerang? Mari kita di masa Paskah ini dikuatkan bahwa orang dapat menyiksa dan membunuh badan kita, namun tak bisa mengambil jiwa kita, karena kita milikNya. Semoga dengan iman ini, kita dapat berdiri tegak menghadapi orang-orang yang ingin menjauhkan kita dari Yesus yang termanis.

-----------------
Bacaan Liturgi, 11 April 2018
PW S. Stanislaus, Uskup dan Martir
Hari Biasa Pekan Paskah II
Bacaan 1: Kis 5:17 - 26

Injil: Yoh 3:16 - 21

No comments:

Post a Comment

Tags