Latest News

Sunday, July 2, 2017

Kain dan Habel, Perseteruan Saudara

Kain dan Habel adalah saudara kandung, putra-putra Adam. Kain adalah petani dan Habel gembala kambing domba. Kain sebagai petani merupakan gambaran dari masyarakat yang sudah mapan, tidak mengembara lagi, memiliki rumah dan kehidupan sosial yang terstruktur. Sementara Habel adalah gambaran masyarakat nomaden, yang bergantung kepada kebaikan alam untuk kehidupan mereka.

Keduanya mempersembahkan sebagian hasil tanah kepada Tuhan, namun Tuhan hanya berkenan pada persembahan Habel. Irihati karenanya, Kain membunuh Habel. Ketika Tuhan bertanya �dimanakah adikmu?� Kain menjawab: �Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?� Lalu Tuhan menjatuhkan hukuman pada Kain, membuangnya jauh, memberikan tanda  agar ia jangan dibunuh.

Ensiklik Injil Kehidupan (Evangelium Vitae) mengambil kisah ini untuk meng-highlight betapa pentingnya kehidupan dan bagaimana kita harus saling menjaga kehidupan satu sama lain.

Ada berbagai pertanyaan di seputar kisah ini, dan di bawah ini adalah sebagian kecilnya saja.
         Kenapa Allah tidak berkenan pada persembahan Kain? Apakah Tuhan mencobai Kain dengan tidak menerima persembahannya?
Ketika dihubungkan dengan ayat-ayat lainnya dalam Kitab Suci, TUHAN menerima persembahan Habel karena dia menghampiri Allah dengan iman yang benar dan pengabdian kepada kebenaran (Bdk. Ibrani 11 : 4; 1 Yohanes 3 : 12; Bdk. Yohanes 4 : 23-24). Persembahan Kain ditolak karena ia tidak memiliki iman yang taat dan perbuatannya jahat (ayat Kejadian 4 : 6-7; 1 Yohanes 3 : 12). Allah berkenan atas persembahan dan ucapan syukur hanya apabila kita sungguh-sungguh berusaha hidup benar sesuai dengan kehendak-Nya

Namun tidak ada yang tahu pastik mengapa kurban Kain tidak diterima dan bagaimana Kain tahu korbannya tidak berkenan kepada Allah. Pusat perhatian bacaan ada pada reaksi Kain, yaitu akibat dari pembunuhan atas saudara laki-lakinya dan pada hukuman Allah kepada Kain.

Mengenai apakah TUHAN mencobai kita, kita melihat pada Kitab Suci. Pada satu sisi kita percaya bahwa TUHAN tidak mencobai kita (Yakobus 1 : 13), namun pada sisi lain kita dapat melihat bahwa TUHAN memang menguji kita (seperti pada kasus Abraham dan Musa). Namun, TUHAN tidak pernah mencobai atau lebih tepatnya menguji kita agar kita terjatuh (seperti setan
mencobai kita), tetapi hanya untuk memberikan pada kita sesuatu yang lebih baik, untuk maksud membuat kita lebih kudus, melalui kesetiaan kita dalam menghadapi ujian tersebut.
Jadi, TUHAN memperbolehkan cobaan terjadi dalam hidup kita untuk alasan yang lebih baik: untuk pertobatan dan pengudusan. Sebaliknya, setan mencobai kita sehingga kita berdosa dan
mengarahkan diri ke neraka.

         Siapakah istri Kain?
Adam dan Hawa sendiri punya banyak anak selain Kain dan Habil. Hanya tidak tertulis nama-namanya di Kitab Suci. Di Kejadian 5:4 dikatakan kalau Adam punya banyak putera dan puteri selain Kain, Habil dan Seth.Tidak dijelaskan di Kitab Suci, apakah ada manusia lain selain Adam dan Hawa. Karena memang maksud penulis Kejadian ingin menggambarkan Kisah Penciptaan dari sisi iman yang sempurna oleh Allah. Bukan ingin menjelaskan tentang kronologis historisnya meskipun itu benar adanya.

Jadi Kain dan Habil mungkin saja menikahi adik-adik mereka. Inilah yang terjadi. Hal ini sampai dengan jaman Israel masih berlangsung pernikahan antar saudara.

         Apakah Tanda Kain?
Tanda di dahi Kain akan membuat orang bijak menyingkir dari Kain untuk membiarkan hukuman Allah tetap bekerja pada Kain.

Nama "Kain" (bahasa Ibrani qayin, berarti tombak), identik dengan nama Keni (juga qayin dalam Ibrani). Beberapa sarjana berspekulasi bahwa kutukan Kain mungkin timbul sebagai penghukuman atas bangsa Keni. Selain itu ada berbagai versi lainnya tentang tanda Kain. Ada yang mengatakan bahwa tanda itu adalah sebuah huruf Ibrani, entah di muka atau di lengan, namun tidak diketahui huruf yang mana. Ada pula yang mengusulkan bahwa tanda itu adalah kulit yang berubah hitam seperti batu bara, mungkin ini pula yang menjadi sumber ketakutan kepada orang berkulit hitam. Bahkan ada pula yang mengusulkan bahwa tanda itu adalah tanduk yang tumbuh di kepala serta bahwa Allah memberi Kain seekor anjing sebagai tandanya.

         Allah pada kisah ini digambarkan sebagai Allah yang kejam dan pemarah. Mengapa?
Banyak dari antara kita yang terkejut atau kaget setelah membaca KSPL (Kitab Suci Perjanjian Lama) karena menemukan gambaran Allah yang kejam, mudah marah, menghukum, memusnahkan dan sebagainya. Bahkan beberapa orang dulu  tidak sanggup lagi membaca KSPL karena gambaran Allah dan bangsa Israel sangat kejam.

Pertanyaan mengapa Allah digambarkan demikian? Dalam pengajaran sebelumnya, saya sampaikan bahwa KS kita tidak jatuh dari langit melainkan refleksi penulis atas situasi yang
dihadapi jemaat.Allah digambarkan sangat kejam karena Israel akan membangun lagi sebagai bangsa baru setelah peristiwa pembuangan di Babel. Sebagaiamana umum terjadi dalam hidup bersama kita, untuk memulai sesuatu memang harus tegas dan keras, tidak banyak toleransi. Demikian juga yang dilakukan bangsa Israel: Allah digambarkan sangat keras, menuntut kesetiaan mutlak, tidak boleh bercampur dengan bangsa lain, keras, mudah marah, dan sebagainya.

         Lamekh ingin dihukum 77 kali lipat, sementara Kain hanya 7 kali. Mengapa?
Lamekh dan Kain tidak bisa diiperbandingkan. Jika Kain mati akan dibalaskan 7 kali lipat. Angka 7 adalah angka kesempurnaan. Allah memasang tanda di dahi Kain, yang artinya jika Kain melakukan kesalahan, orang tidak akan membunuhnya, karena Kain sudah dihukum TUHAN. Tanda di dahi Kain akan membuat orang bijak menyingkir dari Kain untuk membiarkan hukuman Allah tetap bekerja pada Kain.

Sedangkan pada Lamekh, walaupun ia orang pertama yang melakukan poligami dan sombong, karena tidak membutuhkan perlindungan Allah, Lamekh tidak melakukan kesalahan yang membuat Allah murka.

         Kain maupun Set (anak Adam setelah Habel) sama-sama memiliki keturunan bernama Lamekh dan Henokh.
Kain memiliki anak bernama Henokh dan membangun kota yang dinamai sama. Kain dikatakan �terpaksa� membangun kota karena ia dikutuk sehingga tidak dapat mengusahakan tanah yang telah menelan darah Habel. Daftar keturunan Kain yang menyebutkan Lamekh dan Henokh adalah: Kain � Henokh � Irad � Mehuyael � Metusael � Lamekh � Yabal, Yubal dan Tubal-Kain.
Sementara keturunan Set adalah: Set � Enos � Kenan � Mahalaleel � Yared � Henokh � Metusalah � Lamekh � Nuh.

         Henokh diangkat kemana? Mengapa Henokh diangkat?
Setelah berusia 365 tahun (yang angkanya sama dengan jumlah hari dalam setahun dan menunjukkan kepenuhan), Henokh diangkat oleh Allah. Ayat ini dan ayat yang sejenis sering diangap yang menunjukkan bahwa baik Henokh diangkat ke surga.Tetapi kita juga membaca ayat yang lain dalam Injil Yohanes , yang mengatakan: " Tidak ada seorangpun yang telah naik ke surga selain dari pada Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia (Yoh,3:13)
Ayat ini mengindikasikan bahwa tidak ada seorangpun yang telah naik ke surga sebelum Kristus, sehingga dengan demikian tidak pula Henokh.

Lalu Henokh diangkat kemana? Kemungkinan Henokh tidak diangkat ke surga dalam artian tempat kediaman Allah dan para malaikat-malaikatNya, namun ke tempat Penantian, dimana jiwa- jiwa orang orang benar menantikan kedatangan Kristus Sang Mesias untuk membawa mereka ke surga tempat mereka bersatu sempurna dengan Allah (Lukas 16, 19- 31)

Mengapa Henokh diangkat? Karena kesalehan yang murni dan pemahamannya akan hikmat Ilahi, maka Henokh terangkat dari bumi untuk melanjutkan hidupnya di wilayah yang suci disana.Pengangkatan Henokh yang tiba-tiba ini sama sekali tidak diumumkan sebelumnya.Septuaginta menulis bahwa Henokh tidak dapat ditemukan, sebab Allah telah mengangkatnya."Karena iman Henokh terangkat," kata penulis Surat Ibrani, "Supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan karena Allah telah mengangkatnya." (Ibrani 11 : 5)Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. (Ibrani 11 : 5)

         Dimanakah Tanah Nod, di mana Kain menetap setelah ia pergi dari hadapan Tuhan?
Nama adalah sama dalam bentuk infinitif kata kerja nud (nwd), 'bergerak ke sana ke mari, berkeliling-keliling'. Jadi mungkin berarti Kain tidak pernah menetap melainkan nomaden.

         Mengapa manusia waktu itu hidup dengan usia panjang sampai dengan ratusan tahun?

Umur panjang di anggap sebagai berkat. Mereka berumur panjang krn masih dekat dengan manusia pertama yang diciptakan baik adanya. Semakin lama semakin berdosa maka umur makin pendek.

----------------------
Kej 4 � 5

No comments:

Post a Comment

Tags