Latest News

Friday, June 30, 2017

Nuh dan Bahtera Ketaatan

Nuh adalah orang yang berkenan pada Allah yang hidup di tengah orang-orang yang sudah melupakanNya. Karena Allah menyesal telah menjadikan manusia-manusia yang tidak taat itu, maka Allah berniat menghukum manusia dengan air bah. Namun Allah mengingat ketaatan Nuh dan bermaksud melepaskannya. Karenanya, Allah menyuruh Nuh membangun bahtera dengan ukuran yang mendetail, di tengah cemoohan orang lain, dan mengajak binatang-binatang ke dalam bahteranya.

Setelah hujan 40 hari dan 150 hari bumi tergenang air, Allah mengingat Nuh dan mendaratkan bahteranya ke gunung Ararat. Di sana Nuh mengirim burung gagak dan merpati sampai mendapatkan bukti bahwa bumi sudah kering. Nuh dan keluarganya mendirikan mezbah dan memuji Allah. Sementara itu Allah berjanji tidak akan ada lagi air bah. Janji itu muncul dalam bentuk pelangi.

Kisah ini sangat memukau, dan secara kebetulan sangat mirip dengan kisah Gilgamesh yang ditemukan di reruntuhan Niniwe, sampai kepada jenis burung yang dikirim dan pendaratan di gunung. Oleh karena itu para ahli percaya bahwa bangsa Israel mengadopsi kisah rakyat ini dengan iman yang dimilikinya kepada Allah.

Di dalam kisah ini, yang tidak jelas apakah ada fakta historis di dalamnya, ada berbagai pertanyaan. Di bawah ini adalah beberapa di antaranya.
         Siapakah anak-anak Allah dan anak-anak manusia di dalam Kej 6:2?
Bisa ditafsirkan bahwa anak-anak Allah adalah bangsa Israel, sementara anak-anak manusia adalah bangsa non Israel. Perlu diingat bahwa kitab ini ditulis ketika bangsa Israel sebenarnya sudah terbentuk dan di dalam pembuangan. Jadi bukan pada saat Nuh sendiri yang merupakan nenek moyang dari Abraham dan Yakub, bapa bangsa Israel. Memahami perbedaan waktu ini menjadi vital ketika memahami istilah anak-anak Allah dan anak-anak manusia ini.

Namun bisa juga terjadi bahwa cerita ini  diambil dari mitos yang dipersingkat tanpa memperhatikan secara detail logika cerita itu sendiri. Menurut mitos kuno, anak-anak Allah dianggap sebagai anggota dewan surgawi, dewa-dewa yang sedikit lebih rendah yang mengabdi kepada dewa yang tinggi. Yang mau disampaikan di sini adalah untuk melukiskan betapa luas jangkauan dosa, sampai-sampai ia melewati batas dunia surga dan alam.

         Apa yang dimaksud dengan Tuhan menyesal?
Ada 2 pengertian penyesalan Tuhan. Pertama adalah Tuhan sedih, sebagaimana yang tampak pada kisah ini. Tuhan sedih karena telah menciptakan manusia yang akhirnya tidak taat kepadaNya. Kedua adalah Tuhan menahan murka dan hukumanNya terhadap manusia.

         Apakah Tuhan kejam karena menghukum manusia dengan demikian luar biasa?
Ketetapan Allah untuk menghancurkan apa yang telah diciptakan adalah jawaban Allah atas perilaku manusia. Itu bukanlah keputusan yang sewenang-wenang. Banjir memang merupakan bentuk pengadilan Allah terhadap manusia, tetapi pengadilan yang disertai dengan kehendak untuk menyelamatkan. Kehendak Allah untuk menyelamatkan tampak pada keselamatan Nuh dan keluarganya.

         Mengapa ada berbagai silsilah yang begitu rumit?
Kitab Kejadian ditulis menurut beberapa tradisi yaitu tradisi Imam (P), tradisi Yahwis (Y), tradisi Elohim (E) serta tradisi Deuteronomis (D). Silsilah muncul dalam tradisi Imam sementara tradisi Yahwis lebih sering menggunakan gaya cerita rakyat.

         Mengapa Tuhan berfirman dalam hatiNya dalam Kej 8:21? Apakah firman dalam hati berbeda dengan firman-firman biasanya?
Artinya bahwa Tuhan berjanji kepada diriNya sendiri, demi diriNya sendiri. Dan karena ia maha setia, Ia juga akan menepati janjiNya itu.


 ---------
Kej 6 � 10

No comments:

Post a Comment

Tags