Latest News

Wednesday, June 28, 2017

Cerdik seperti Ular

Sama seperti murid-murid Yesus yang dipersiapkan untuk saat di mana Yesus tidak lagi bersama-sama mereka secara fisik, pesan yang sama diberikan juga kepada kita. Perutusan murid-murid Yesus akan terus berlanjut untuk mewartakan kabar sukacita. Murid-murid diingatkan bahwa sebagai pembawa kabar sukacita, hidup mereka akan dikelilingi oleh bahaya, penderitaan, penganiayaan, bahkan bisa jadi, perpecahan dalam keluarga. Namun supaya mereka jangan takut, Yesus menjanjikan Roh Kudus. Kita pun dijanjikan hal yang sama, yaitu roh untuk mengatasi semua kesulitan dalam mewartakan kabar sukacita.


Nasehat untuk cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati juga berlaku untuk kita. Ular di sini tidak sama dengan ular yang menggoda Adam dan Hawa, yaitu di mana iblis mengambil rupanya. Ingat bahwa ular juga digunakan Allah ketika Musa ingin menyatakan dirinya sebagai utusan Allah, dan ketika Allah mau menyelamatkan bangsa Israel dari kematian. Jadi bukan karakter ular yang licik dan jahat yang ingin dicontoh, melainkan karakternya yang cerdik, lambang kesembuhan dan kesuburan serta keabadian. Maksud Yesus di sini adalah agar kita menggunakan akal budi dalam menghadapi dunia yang penuh tipu muslihat. Untuk mengimbangi karakter ular yang sering dikaitkan dengan hal yang negatif, maka Yesus juga mengingatkan agar kita tulus seperti merpati dalam cinta kasih. Merpati adalah binatang yang terkenal setia pada pasangannya, dan inilah yang ingin dilihat Yesus dalam diri murid-muridNya, setia kepadaNya.

---------------
Jumat 14 Juli
Bacaan 1: Kej 46:1-7, 28-30
Bacaan Injil: Mat 10:16 � 23
  

No comments:

Post a Comment

Tags