Latest News

Thursday, May 4, 2017

Pertobatan Menjadikan Kita Pewarta

Pertobatan Saulus begitu unik, dari seorang yg mati-matian mengejar para pengikut Kristus dan menganiaya mereka, tiba-tiba karena perjumpaan yang ajaib secara langsung dengan Kristus menjadikannya bertobat.

Saulus melihat kemulyaan Kristus yang memancarkan cahaya kemilau yang luar biasa. Tapi walaupun cahayaNya melampaui terang matahari Kristus, tetap menyapanya dengan kelembutan. Bukan seperti layaknya seorang yang sudah dihina dan dijahati, tapi sama seperti ia menyapa murid-muridNya yang lain, dengan kelembutan, "Saulus, Saulus mengapa engkau menganiaya Aku".
Sesungguhnya pertobatan Saulus tidak serta merta seperti keajaiban saat Kristus hadir menghampirinya, tetapi sesungguhnya pertobatnnya mengalami fase-fase. 

Fase pertama yaitu Saulus tahu tentang Yesus khususnya melalui Stefanus. Saulus pernah mendengar tentang Yesus dari Stefanus bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati  dan kini duduk disebelah kanan Allah Bapa. Saulus pernah mendengar tentang Kristus tapi tidak mengenalNya.

Fase kedua yaitu  Saulus menjadi insyaf akan dosa  ketika Yesus berbicara dan Saulus jatuh tersungkur ke tanah. Saulus gemetar dan ketakutan sampai akhirnya buta. Itu menggerakkan hatinya untuk bertobat melalui doa dan puasa selama 3 hari dalam kegelapan.  Ia menyadari yang dijumpainya sungguh manusia yang sebelumnya telah mati, yaitu  Kristus.


Fase ketiga adalah fase dimana Saulus yg menjadi Paulus, memperoleh kelahiran baru. Setelah 3 minggu menangis meratapi dosa-dosanya, berdoa dan berpuasa, Paulus menerima Roh Kudus dan dilahirkan baru. Seketika itu pula matanya dapat melihat. Pertobatan membawa pada kesembuhannya. Fase selanjutnya adalah bahwa Paulus memiliki tujuan baru dalam hidupnya yaitu bekerja dan melayani Kristus. Paulus adalah teladan orang bertobat, bagi semua orang yang percaya akan Kristus.

Pertemuan Kristus dengan Saulus memberi gambaran bahwa Tuhan merencanakan semua orang untuk mendapat kesempatan mendengarkan injil. (Saulus mendengar tentang Kristus diantaranya melalui Stefanus). Tetapi, untuk jadi perpanjangan  tangan Tuhan, kita harus mengalami pertobatan dan dibenarkan dahulu, sehingga kita beroleh hidup baru. Dan pada akhirnya kita dibolehkan dan dimampukan memberitakan kabar sukacita Tuhan.


Pertobatan menjadi kunci, pertobatan memainkan peran penting dalam pewartaan  injil sebagai kabar sukacita. Mari kita ikuti jejak pertobatan Saulus  supaya kita layak ambil bagian dalam memberitakan kabar sukacita.

No comments:

Post a Comment

Tags