Latest News

Friday, May 26, 2017

Manusia Tidak Berasal dari Dunia Ini


Semua budaya mengakui bahwa manusia memiliki awal. Bagi orang Kristen, awal itu terjadi ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa di Taman Firdaus. Bagi orang Batak, awal itu terjadi di Pusuk Buhit.
Danau Toba dan P. Samosir, Sumatera Utara


Pusuk Buhit, adalah gunung yang awalnya bernama Gunung Toba memiliki ketinggian 1.500 meter lebih dari permukaan laut dan 1.077 meter dari permukaan Danau Toba. Ada tiga kecamatan yang berada langsung di bawah gunung tersebut yakni Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kecamatan Pangururan, dan kecamatan Harian Boho.

Berawal dari Siboru Deak Parujar yang turun dari langit. Dia terpaksa meninggalkan kahyangan karena tidak suka dijodohkan dengan Siraja Odap-odap. Dengan alat tenun dan benangnya, Siboru Deak Parujar yakin menemukan suatu tempat persembunyian di benua bawah. Alhasil, dia minta bantuan melalui burung-suruhan Sileang-leang Mandi agar Dewata Mulajadi Nabolon berkenan mengirimkan sekepul tanah untuk ditekuk dan dijadikan tempatnya berpijak.

Namun sampai beberapa kali kepul tanah itu ditekuk-tekuk, tempat pijakan itu selalu diganggu oleh Naga Padoha Niaji. Raksasa ini jelek tapi tertarik dengan kecantikan Siboru Deak Parujar. Akhirnya Siboru Deak Parujar mengambil siasat dengan makan sirih. Warna sirih Siboru Deak Parujar kemudian semakin menawan Naga Padoha Niaji. Dia mau tangannya diikat asal yang membuat merah bibir itu dapat dibagi kepadanya. Namun setelah kedua tangan berkenan diikat dengan tali pandan, Siboru Deak Parujar tidak memberikan sirih itu sama sekali dan membiarkan Naga Padoha Niaji meronta-ronta sampai lelah dan menciptakan gempa di bumi.

Lama-lama Siboru Deak Parujar mulai merasa kesepian. Tanpa diduga dan mengejutkan, diapun bertemu dengan Siraja Odap-Odap dan sepakat menjadi suami-istri yang melahirkan pasangan manusia pertama di bumi dengan nama Raja Ihat Manisia dan Boru Ihat Manisia. Dari generasi pertama ini lahir tiga anak yaitu Raja Miok-miok, Patundal Na Begu dan Si Aji Lapas-lapas. Dari ketiga anak tersebut hanya raja Miok-miok memiliki keturunan yaitu Eng Banua.Generasi berikutnya Eng Domia atau Raja Bonang bonang yang menurunkan Raja Tantan Debata,Si Aceh dan Si Jau. Hanya Guru Tantan Debata pula yang memiliki keturunan yaitu Si Raja Batak.

Mulai dari garis Si Raja Batak, asal-usul manusia Batak bukan dianggap legenda lagi tapi menjadi tarombo atau permulaan silsilah. Pada generasi sekarang telah dikenal aksara atau lazim disebut Pustaha Laklak. Sebelum meninggal, Si Raja Batak sempat mewariskan �Piagam Wasiat� kepada kedua anaknya Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon.

Menarik diperhatikan bahwa semua bangsa dan suku bangsa percaya bahwa manusia berasal dari suatu kekuatan dari langit. Orang Batak dari Siboru Deak Parujar  dan Siraja Odap-Odap, yang keduanya adalah keturunan dewa. Keyakinan ini telah memberikan kepercayaan diri kepada orang Batak untuk mengakui dirinya di tengah dunia.


Demikian pula kita pun percaya bahwa kita merupakan ciptaan Allah (Kejadian 1:27-31), yang bukan hanya menciptakan manusia, namun juga menciptakan seluruh alam semesta. Dan melalui Yesus Kristus, kita diangkat pula menjadi anak-Nya (Galatia 4:7). Beranikah kita mewartakan ini kepada semua orang dengan percaya diri? 

No comments:

Post a Comment

Tags