Latest News

Thursday, May 18, 2017

Kenaikan Pangkat dari Kristus

Sewaktu bertemu dengan seorang pastor Indonesia yang bertugas di Taiwan, kami mendapatkan kisah-kisah mengharukan dari para tenaga kerja Indonesia (TKI) di sana. Beberapa memang ada yang memilukan seperti kasus penyiksaan oleh majikannya. Namun ada beberapa TKI yang beruntung mendapatkan majikan yang sangat baik. Begitu baiknya, ketika majikan itu akhirnya meninggal, ia meninggalkan sebagian hartanya bagi si TKI yang telah membantunya selama ini. Para TKI ini kemudian bisa pulang ke Indonesia dan membuka usaha di sini. Seorang hamba yang menjadi sahabat, itulah para TKI.


Apakah sang TKI mengetahui bahwa mereka telah menjadi sahabat terbaik sang majikan di saat-saat akhir hidupnya? Tidak. Karenanya banyak dari mereka merasa terkejut mendapatkan harta warisan tersebut. Namun orang Kristen mengetahui dengan pasti bahwa mereka telah dinaikkan martabatnya oleh Kristus menjadi sahabatNya. Bukan lagi hamba, melainkan sahabat. Artinya kita mendapat bagian dalam kesukacitaanNya, dalam warisanNya, dalam kekuasaanNya.


Apakah �kenaikan pangkat� disebabkan oleh kerja keras para TKI, atau oleh kebaikan hati sang majikan? Tentu karena kebaikan hati sang majikan.  Demikian pula perlu kita sadari bahwa hanya karena kebaikan hati Allah-lah, kita boleh menjadi sahabat Kristus. Ini yang perlu kita syukuri. Salah satu bentuk dari syukur itu adalah dengan tidak memberatkan orang lain dengan beban yang tidak perlu, sebagaimana yang disebutkan di dalam bacaan Kisah Para Rasul. Para rasul mensyukuri rahmat �kenaikan pangkat� menjadi sahabat Kristus, dan karenanya mereka tidak menanggungkan lebih banyak beban kepada orang-orang Antiokhia, yaitu mereka yang tidak lahir sebagai orang Yahudi. Mari kita syukuri rahmat �kenaikan pangkat� kita dan selalu berusaha untuk tidak pernah memberikan beban bagi orang lain. 

-------------------------
Jumat, 19 Mei 2017
Bacaan 1              : Kis 15: 22-31
Bacaan Injil         : Yoh 15: 12-17

No comments:

Post a Comment

Tags