Latest News

Tuesday, March 7, 2017

Kata-katanya Sama, Kok Efeknya Beda?

Bacaan pertama (Yun 3:1-10) dan bacaan Injil (Luk 11:29-32) mengacu kepada 1 kata: �perkataan�. Bacaan pertama mengenai perkataan Nabi Yunus. Bacaan injil mengenai perkataan Tuhan Yesus. Keduanya mengatakan hal yang sama: �Bertobatlah!� Tapi efek dari perkataan yang sama ini berbeda bagi orang Niniwe dan orang Israel. Padahal kata-kata Yesus sudah ditopang oleh perbuatan-perbuatanNya yang ajaib, sementara tidak ada bukti bahwa Nabi Yunus melakukan hal yang ajaib di antara Bangsa Niniwe. Mengapa demikian? 

Efek kata-kata berbeda dikarenakan 2 sebab:
  1.  Sebab yang pertama adalah si Pembicara � orang yang mengeluarkan kata-kata. Kandidat pemilu banyak berjanji, namun janji-janji itu kosong belaka apabila orang melihat bahwa jejak rekam si kandidat itu tidak baik, atau janji-janjinya mustahil dilaksanakan. Kata-kata nasihat yang dikeluarkan orang tua kepada anaknya pun bisa jadi tidak efektif membuat si anak berubah karena si orangtua itu tidak memberikan teladan yang baik.
  2. Sebab kedua adalah si Penerima � orang yang mendengarkan atau membaca kata-kata itu. Kata-kata yang sama: �Rencana itu baik,� dapat diinterpretasikan oleh si A yang tidak memiliki praduga apa-apa sebagai: �rencana itu bisa berjalan.� Namun si B yang memiliki pengalaman gagal dapat membacanya sebagai: �rencana itu baik kalau saja�...� Penerima yang mendengar dengan hati terbuka dan hati tertutup akan merasakan efek berbeda dari kata-kata yang sama.


Santo Agustinus sebelum ia menjadi Katolik, adalah seorang yang mempelajari berbagai kitab suci dan sudah berkali-kali menghabiskan Alkitab. Akan tetapi pada suatu malam ia mendengar 1 ayat, yang pasti sudah berkali-kali juga ia baca, dan ia bertobat. Mengapa? Karena pada malam itu, ia membuka hatinya terhadap kata-kata yang sama, sehingga efek kata-kata itu menjadi luar biasa baginya.


Karena itu Yesus sangat kecewa dan mengatakan bahwa angkatan ini adalah angkatan jahat, lebih jahat dari bangsa Niniwe yang mendengar dengan hati terbuka terhadap seruan yang sama: �Bertobatlah!� Bagaimana dengan Anda? Anda yang sudah mendengar pewartaan Yesus yang telah membuktikan diriNya. Ia sudah taat sampai mati, tidak seperti Yunus yang sempat membelot. Si Pembicara � yaitu Yesus � sudah sempurna. Semuanya tergantung Anda�. Bagaimana Anda akan menerima kata-kata Yesus di dalam diri Anda. 

No comments:

Post a Comment

Tags