Latest News

Tuesday, March 14, 2017

Ih.... Susah ya Memaafkan si Pengkhianat

Tidak ada yang lebih sakit daripada dikhianati oleh orang yang kita sayangi dan telah kita tolong sekuat tenaga. Kita lebih mudah memaafkan musuh yang dari awal berusaha membunuh kita, ketimbang teman baik yang menusuk kita dari belakang. Demikianlah pula yang dialami oleh Yeremia yang telah berdoa untuk menjauhkan amarah Allah dari bangsanya, dan murid-murid Yesus yang mendengar temannya ingin �melebihi� mereka. 


Ada satu situs, mungkin beberapa, yang mempertemukan orang-orang di berbagai belahan dunia dengan pengalaman dikhianati. Begitu menyedihkan pengalaman mereka. Ada yang curhat bahwa teman baiknya merebut pacarnya dengan cara menjelek-jelekannya, atau teman baiknya menyebarkan rahasia keluarganya kepada semua orang. Rasa dikhianati juga dapat muncul dalam karya pelayanan kita. Ada yang mengatakan: �sudah susah-susah melayani, tapi tidak dihargai sama pastor dan umatsendiri.� Efek dari pengkhianatan adalah ketidakpercayaan kepada orang lain, yang kemudian mengarah kepada isolasi diri, dan keputusasaan.

Namun Tuhan Yesus memiliki tips untuk mengatasi perasaan ini. Apabila dari awal kita telah meletakkan diri kita sebagai pelayan maka pengkhianatan seperti apapun akan diterima. Sama seperti Dia yang dikhianati oleh murid-muridNya dan oleh kita sekarang ini, Ia menerimanya dengan tangan terbuka. Ia membalas pengkhianatan dengan kesetiaan. Mampukah kita seperti  Yesus?

-----------------------------------------
Rabu, 15 Maret 2017
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
Bacaan 1: Yer 18:18-20
MT: Mzm 31:5-6,14-16
Injil: Mat 20:17-28

No comments:

Post a Comment

Tags