Latest News

Tuesday, February 14, 2017

Bagaimana Menjadi Kudus?

Pengalaman Nuh dan orang buta di Betsaida dalam bacaan hari ini pada dasarnya adalah sama: pertama-tama mereka tidak melihat. Nuh tidak bisa melihat sendiri apakah air sudah kering atau belum sehingga ia melepaskan burung gagak dan merpati. Orang di Betsaida itu jelas buta. Karena itu ada beberapa hal yang dapat dipetik dari bacaan ini.

Satu, proses dari buta menjadi melihat pertama-tama membutuhkan mata iman. Nuh dan orang buta di Betsaida pertama-tama melihat dengan mata iman. Nuh membangun perahu di tengah ejekan tetangganya dan percaya bahwa air akan surut. Ini hanya dapat dilakukan dengan mata iman. Orang buta di Betsaida bersedia dibawa keluar kampung (zona nyamannya) karena ia melihat dengan mata iman bahwa ia akan disembuhkan.

Dua, proses dari buta menjadi melihat yang jelas itu tidak mendadak, melainkan bertahap. Nuh membiarkan burung gagak dan merpati terbang bolak balik sebelum akhirnya ia keluar dan melihat bahwa bumi sudah kering. Orang buta itu disuruh mencoba melihat oleh Yesus 2 kali sebelum akhirnya matanya jelas. Artinya melihat sesuatu yang benar, termasuk Allah, harus melewati tahapan-tahapan.

Tiga, setelah melihat, mereka dikuduskan dan dikeluarkan dari tempat awalnya. Dikuduskan artinya dipisahkan dari yang bukan sesamanya. Nuh dikuduskan dalam arti semua orang jahat ditenggelamkan. Hanya dia sendirilah manusia yang selamat. Orang buta yang sudah melihat disuruh jangan masuk kampung, padahal tentu rumahnya di kampung itu.

Jadi proses menjadi kudus pertama-tama adalah melihat dengan percaya, tekun melewati tahapan, dan bersedia dipisahkan dari yang tidak kudus.

-------------------
Rabu, 15 Februari 2017
Hari Biasa (H)
Bacaan 1: Kej 8:6-13, 20-22
MT: Mzm 116:12 � 15, 18-19
Bacaan Injil: Mrk 8:22-26

Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu. Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi. Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi. Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera. Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera; menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi. Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya. Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering. Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hatiNya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam." (Kej 8:6-13,20-22)

Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikanNya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umatNya. Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihiNya. akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umatNya, di pelataran rumah TUHAN, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem! Haleluya! (Mzm 116:12-15,18-19)

Kemudian tibalah Yesus dan murid-muridNya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepadaNya, supaya Ia menjamah dia. Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tanganNya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?" Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon." Yesus meletakkan lagi tanganNya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: "Jangan masuk ke kampung!"  (Mrk 8:22-26)

No comments:

Post a Comment

Tags