Latest News

Tuesday, November 7, 2017

A House in the Sky (Rumah Di Atas Langit)

Di dalam bukunya, A House in the Sky, Amanda LIndhout bercerita tentang kisahnya diculik oleh pemberontak Somalia yang kemudian menuntut tebusan. Ia ditawan sampai 16 bulan. Di dalam masa penawanannya itu, ia dengan keras berusaha untuk  melihat para penawannya sebagai manusia yang baik, terutama kepada para tentara yang masih remaja. Ia mendengarkan cerita tentara itu tentang kekasihnya. Ia mendengarkan bagaimana para tentara itu berusaha untuk belajar berkomunikasi dalam bahasa inggris. Ia mendengarkan cita-cita beberapa tentara itu untuk membantu keluarganya. Upayanya itu berhasil membuat hatinya tetap lembut dan baik paska penawanannya sehingga ia mampu untuk membentuk suatu organisasi nirlaba untuk membantu penduduk Somalia.

Inilah yang dituntut oleh Yesus: melepaskan diri dari segala miliknya dan menjadi murid Yesus. Amanda telah berhasil melepaskan diri dari kebencian kepada penawan bahkan pemerkosanya. Ia telah berhasil melepaskan diri dari hartanya bahkan tubuhnya sendiri. Ini bukan proses yang mudah karena beberapa tahun setelahnya ia masih mengalami mimpi buruk, sebagaimana diakuinya sendiri. Namun proses yang sulit ini tidak menghalanginya untuk mengasihi orang lain.

Mampukah kita untuk melakukan hal yang sama? Mampukah kita menjawab tantangan Yesus untuk melepaskan diri dari segala miliknya, bahkan nyawanya sendiri, untuk mengasihi orang lain seperti Ia telah mengasihi kita?


-------------------
Bacaan Liturgi 08 November 2017
Rabu Pekan Biasa XXXI
Bacaan Pertama: Rom 13:8-10
Bacaan Injil: Luk 14:25-33

No comments:

Post a Comment

Tags