Latest News

Tuesday, April 11, 2017

Pertobatan yang Sebenarnya

Merenungkan pertanyaan Yudas ("Bukan aku, ya Tuhan?"),  kita mungkin akan heran dan bertanya-tanya bagaimana Yudas yang sudah mencari waktu untuk menyerahkan Yesus bisa bersikap seakan-akan sama dengan orang lain yang kaget bahwa Yesus akan diserahkan. Tapi bukankah kita pun sering seperti itu? Ada orang sharing tentang kebajikan yang seharusnya dilakukan, lalu kita yang mendengarnya mengangguk-angguk dan memuji sambil tangannya menolak tadahan tangan seorang pengemis kurus. Sambil membaca sharing di Facebook tentang mengampuni, kita nge-like tapi langsung nulis status: �kurang ajar tuh orang, gw kutuk dy.� Tidakkah kita pun menjadi Yudas-Yudas di masa kini, yang berkata �bukan aku ya Rabi?�



Terkadang kita melakukan sesuatu hanya karena refleks belaka: menolak pengemis, menulis status, menuding orang, membentak-bentak. Terkadang karena semua orang lain demikian, maka tanpa pikir panjang kita pun ikut berteriak: bunuh saja, hukum saja! Sama seperti Yudas yang ikut-ikutan bertanya �bukan aku ya Rabi?� hanya karena yang lainnya bertanya demikian.

Pertobatan seutuhnya adalah ketika kita merefleksikan tiap pikiran, perkataan dan perbuatan kita kepada orang lain dan bagaimana tindak lanjutnya. �Apakah pikiran, perkataan dan perbuatanku ini milikku sendiri? Apakah semua itu aku ingin lakukan? Apakah semua itu sudah sesuai dengan keinginan Allah?� Itulah pertanyaan-pertanyaan refleksi yang akan melahirkan pertobatan utuh di dalam masa Pra Paskah ini. Selamat menyambut Paskah yang sudah sebentar lagi dengan pertobatan yang murni. 
--------------------------------

Hari Rabu dalam Pekan Suci
Bacaan 1: Yes 50:4-9a
MT: Mzm 69:8-10, 21bcd, 22, 33-34
Bacaan Injil: Mat 26:14-25

No comments:

Post a Comment

Tags