Latest News

Monday, August 10, 2015

Tuhan memberikan Roh yang membangkitkan semangat hidup



Sebab Allah memberikan kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan, kekuatan, kasih dan ketertiban. (2 Timotius 1:7)

Paulus memperlihatkan dan menasihatkan Timotius untuk melalukan tiga hal. Pertama, untuk mengobankan karunia Allah yang diterimanya melalui penumpangan tangan Paulus. Karunia yang dimaksud disini adalah segala pemberian Allah yang memungkinkan dan memperlengkapi Timotius untuk melayani di jemaat Efesus.
Karena itu, Paulus menasihatkan Timotius untuk mempergunakan Karunia itu dengan lebih �berkobar lagi�. Kedua, agar Timotius tidak merasa malu memberitakan Injil dari Tuhan. Kemungkinan untuk merasa malu ini nyata bagi Timotius, karena Injil itu adalah dari Tuhan Yesus Kristus yang mati disalibkan sebagai seorang kriminal; Injil yang juga diberitakan oleh Paulus yang kini meringkuk sebagai tahanan. Ketiga, agar Timotius mau ikut menderita bagi injil tersebut. Kata �ikut menderita� di ayat ini mengandung makna berbagai penderitaan.

Hal yang patut direnungkan lebih mendalam lagi adalah alasan-alasan megapa Paulus meminta Timotius untuk melakukan ketiga hal tersebut. Paulus menunjuk pada apa yang telah Allah persiapkan. Allah sendiri yang telah memberikan karunia yang mempersiapkan dan memperlengkapi Timotius untuk pelayan yang sedang dilakukannya. 

Selanjutnya, Allah tidak memberikan �roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban�. Kata �roh� yang disebut terakhir jelas menunjukkan kepada Roh Kudus. Hanya Allahlah sember kekuatan, terutama yang sanggup memberikan kekuatan bagi orang Kristen dalam penderitaan. 

Karena itu, hanya Roh Kudus yang sanggup membangkitkan kekuatan dalam diri Kristen untuk menghadapi tipa tantangan. Juga hanya Roh Kudus yang sanggup membangkitkkan kasih di dalam diri Kristen secara pribadi, dan diantara sesama orang Kristen, dan dalam kesaksian mereka dengan orang lain. Terakhir, hanya Roh Kudus juga yang sanggup menjadi sumber ketertiban hidup atau disiplin diri.

Sumber: Renungan Harian HKBP Tahun 2013

No comments:

Post a Comment

Tags