Latest News

Tuesday, August 11, 2015

Tiruan ketaatan dari Tuhan membantu dan menerima kelemahan orang lain



Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. (Roma 15:1)

Dalam hukum rimba siapa yang kuat dia yang berkuasa, yang lemah sering kali menjadi korban. hukum seperti itu biasanya berlaku di hutan rimba, namun dalam kehidupan manusia juga bisa diterapkan, yang kuat sewenang-wenang menindas yang lemah. Bagaimana kalau yang kuat menanggung kelemahan yang tidak kuat?

Orang Kristen-Yahudi di Roma merasa diri lebih kuat dari orang Kristen non-Yahudi. Sikap ini melahirkan tindakan yang menimbulkan perpecahan. Paulus mengajak mereka untuk memamfaatkan kelebihan dan kekuatan mereka secara positif. Bagaimana caranya? 

Pertama, mereka seharusnya membantu yang lemah; kedua, kita mencari kesenangan sendiri; melainkan ketiga, berusaha untuk saling membangun, memakai kekuatan atau kelebihan Tuhan karuniakan agar kita membantu kelemahan orang lain, bukan menghambatnya.

Kristus dasar kebersamaan jemaat. Sulit untuk tidak egois. Untuk bisa memenuhi panggilan Kristen kita, kita harus mengikuti teladan hidup Kristus dan memohon kekuatan dari Allah sendiri. Dengan berdasarkan kedua hal ini, bertindak sesuai kehendak Kristus. Bukankah Kristus tidak pernah mencari kepentinganNya sendiri melainkan menaati kehendak Allah untuk kepentingan umat tebusanNya? 

Saling menerima adalah sikap yang serasi dengan sikap Kristus yang menerima kita tanpa memandang  siapa kita. Jika kita Kristosentris bukan Egosentris, pastilah tidak sulit memelihara prsatuan gereja. Amin  

Sumber: Renungan Harian HKBP Tahun 2013

No comments:

Post a Comment

Tags